Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SJSN Hanya untuk Layanan Dasar?

Kompas.com - 05/09/2011, 02:22 WIB

Kartono Mohamad

Sebuah berita di media elektronik menyebutkan bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional hanya menanggung pengobatan dasar, bukan semua biaya pengobatan. Ditambahkan pula, sebagian dana yang terkumpul akan diinvestasikan untuk hal lain.

Saya jadi bertanya-tanya, apakah para petinggi negara ini mengetahui benar alasan-alasan perlunya sistem jaminan yang bersifat semesta (universal coverage)? Mengapa belum-belum sudah memikirkan uang dari rakyat itu untuk mencari laba, padahal untuk layanan kesehatan baru bisa menyediakan sebatas kesehatan dasar di puskesmas.

Kita tahu bahwa sistem pembiayaan kesehatan rakyat selama ini tidak efisien, tidak efektif, tidak terkendali, dan tidak bermutu sehingga tidak dapat meningkatkan derajat kesehatan mereka. Ini terutama karena mekanisme pembiayaan yang harus dibayar langsung dari kantong rakyat sendiri dan berdasarkan fee for service. Pola seperti itu membuat pelayanan jadi mahal dan tidak efisien. Mutu pun tidak pernah dipantau, seolah-olah bukan urusan pemerintah.

Dengan sistem asuransi yang cakupannya bersifat universal, diharapkan mekanisme fee for service, liberalisme harga, dan mutu rendah dapat dihilangkan.

Karena SJSN dibayar oleh rakyat secara iuran dan berangsur, anggaran pemerintah untuk memelihara kesehatan akan dapat diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan lain. Jadi, tidak betul apabila iuran ini dikembalikan ke rakyat hanya sebatas layanan dasar, sementara untuk layanan lanjutan rakyat masih harus bayar sendiri. Berarti pemerintah dua kali membebani rakyat.

Di sisi lain dana yang terkumpul dari rakyat akan dijadikan modal pemerintah untuk mencari laba. Ini adalah sikap yang menzalimi rakyat dan bukan ingin membantu rakyat.

Apakah cukup?

Di negara mana pun yang menerapkan sistem jaminan semesta, pelayanan bukan hanya sebatas pelayanan dasar. Di Inggris, Swedia, Singapura, dan Australia, seluruh pelayanan kesehatan dibayar dari jaminan sosial.

Negara mengumpulkan iuran untuk jaminan tersebut dari rakyat, tetapi pemerintah mereka tidak zalim dan rakus lalu menganggap itu uang negara. Uang dikembalikan ke rakyat melalui layanan kesehatan ”gratis”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com