Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Kofta Tegaskan Produknya Bebas Boraks

Kompas.com - 16/09/2011, 04:32 WIB

Depok, Kompas - Produsen tepung bakso merek Kofta, PT Kofta Unitrada, mengklaim bahwa produknya tidak mengandung boraks. Hal ini sesuai dengan hasil uji laboratorium oleh Sucofindo dengan Nomor Sertifikat 19260/DBBPAE tanggal 05 September 2011. Dalam uji laboratorium itu disebutkan, tepung kofta juga tidak mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya sehingga aman untuk dikonsumsi.

”Berita yang menyebut produk klien kami mengandung boraks adalah keliru dan menyesatkan sehingga kami perlu meluruskannya secara terbuka,” kata Saputra Lianta Indra, kuasa hukum yang ditunjuk direktur PT Kofta Unitrada, dari kantor advokat dan konsultan hukum Elma & Partners, Kamis (15/9).

Berita berjudul ”Pasar Boraks dan Rhodamin Ada di Sekitar Warga” dimuat di Kompas, Sabtu 20 Agustus 2011, halaman 26. Sebelumnya, Kompas menulis ulasan itu dari inspeksi mendadak Tim Seksi Pengawas Obat dan Makanan Dinas Kesehatan ke Pasar Agung Depok, Kamis (14/8). Saat sidak, tim menemukan bahan kimia yang dipakai di makanan sehingga membahayakan kesehatan konsumen. Temuan itu terjadi setelah tim menguji sejumlah bahan makanan di lokasi sidak dengan test kid.

Acara ini disaksikan langsung Wakil Wali Kota Depok M Idris Abdul Shomad, petugas Polres Kota Depok, serta sejumlah wartawan cetak dan elektronik. Para wartawan, termasuk Kompas, memberitakan informasi dari narasumber yang menyebutkan sejumlah produk berbahaya dan dicurigai membahayakan konsumen.

Menurut Saputra, berita itu merugikan kliennya, baik citra di mata konsumen maupun omzet penjualan. Pelurusan informasi ini penting, katanya, terutama bagi para kalangan distributor produk tepung Kofta agar tidak menerima salah memahami.

Saputra mengatakan, klarifikasi berita itu adalah upaya agar persoalan tidak berkepanjangan. Diharapkan, setelah ada klarifikasi, tidak ada lagi kerugian yang lebih besar dialami produsen tepung. Klarifikasi PT Kofta Unitrada disampaikan beberapa kali secara lisan dan melalui surat elektronik.

Menurut Kepala Seksi POM Dinkes Depok Yulia Oktavia, keluhan dari produsen biasa terjadi, terutama setelah ada pemeriksaan bahan berbahaya di makanan. Yulia, saat ditemui Kompas, Jumat (9/9), mengatakan, hak produsen mengklarifikasi produknya sehat di mata masyarakat.

Penyitaan tepung merek Kofta karena sesuai dengan temuan di lapangan. ”Sesuai keterangan produsen bakso, dia menggunakan tepung ini sebagai bahan campuran. Setelah kami tes, bakso milik pedagang di pasar itu mengandung boraks cukup tinggi sehingga kami perlu menyitanya. Lebih meyakinkan, maka kami mengujinya di sebuah laboratorium di Bogor,” ujarnya. (ndy)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com