Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malang Siagakan PKM Hadapi Difteri

Kompas.com - 11/10/2011, 21:48 WIB
Doddy Wisnu Pribadi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Dinas Kesehatan di Kota dan Kabupaten Malang menyiagakan pusat kesehatan masyarakat  sehubungan dengan KLB (kejadian luar biasa) difteri di Jawa Timur.

Hari Selasa (11/10/2011) ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumpulkan semua pemimpin 39 PKM untuk mendapat penjelasan perihal langkah-langkah yang harus ditempuh petugas dan PKM.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Enny Sekar Rengganing Ati, Selasa (11/10/2011), menyatakan, Kota Malang dengan 49 kasus difteri sepanjang tahun ini sudah dapat dikategorikan sebagai KLB (kejadian luar biasa). Jumlah ini lebih tinggi dibanding temuan di wilayah Kabupaten Malang sebanyak 20 kasus, seluruhnya terjadi pada anak-anak.

Menurut Kepala Bidang P2M (Penanggulangan Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Mulyatim, pihaknya telah mengumpulkan pemimpin PKM se-Kabupaten Malang untuk diberi penjelasan sekaligus pendataan cakupan imunisasi DPT di wilayah masing-masing. Belum diperoleh hasil pendataan di setiap PKM, namun menurut kriterianya cakupan 90 persen DPT pada anak balita sudah bisa dikategorikan berhasil.

Mulyatim menambahkan, selanjutnya akan dilakukan uji swap dengan pengambilan sampel secara acak, untuk memastikan perlunya imunisasi. Lalu disusul dengan imunisasi sesuai dengan besaran cakupan di masing-masing wilayah. Difteri di Kabupaten Malang dilaporkan muncul di Kecamatan Pakis, Pakisaji, Bantur, Singosari, Dampit, Tajinan, Sumberpucung, Lawang.

Meski demikian, di Kabupaten Malang kasus terakhir muncul bulan Agustus lalu sehingga sejak sekitar dua bulan terakhir belum muncul kasus baru di Kabupaten Malang. Penyakit difteri, kata Mulyatim, berasal dari infeksi akibat sanitasi dan pola hidup tidak bersih, dan karena lingkungan yang kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com