Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intervensi Pola Makan agar Anak Sehat

Kompas.com - 28/10/2011, 15:25 WIB

KOMPAS.com — Riset menunjukkan, intervensi terhadap pola makan anak dengan cara membatasi asupan lemak dan menganjurkan makanan berserat terbukti bermanfaat di kemudian hari. Upaya untuk membatasi asupan lemak jenuh dan meningkatkan asupan serat pada anak mampu menurunkan kadar gula darah puasa secara signifikan, serta menjaga tekanan sistolik lebih rendah ketika mereka kembali dievaluasi saat menginjak usia dewasa muda.

Penelitian ini dipublikasikan dalam The Endocrine Society Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism (JCEM).

"Penelitian ini penting karena menunjukkan bahwa pengurangan sederhana asupan total lemak, lemak jenuh, dan peningkatan konsumsi serat selama masa kanak-kanak dan remaja mungkin memiliki efek bermanfaat di kemudian hari terkait risiko penurunan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit jantung," kata Joanne Dorgan, PhD, dari Fox Chase Cancer Center, Philadelphia, yang juga sebagai peneliti utama.

Penelitian ini mengevaluasi efek jangka panjang dari intervensi diet untuk mengurangi lemak dan meningkatkan asupan serat selama masa kanak-kanak pada kelompok sindrom metabolik pada wanita dewasa muda.

Dalam studi ini, peneliti mengevaluasi 230 perempuan usia 25-29 tahun, yang sembilan tahun sebelum penelitian ini berpartisipasi dalam Studi Intervensi Diet pada Anak (DISC). Dalam percobaannya, relawan diintervensi untuk mengonsumsi makanan rendah lemak dan membatasi asupan lemak sampai 28 persen dari asupan kalori harian dan meningkatkan asupan serat makanan dengan meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Setelah itu, peneliti mengukur komposisi tubuh relawan menggunakan alat pengukur lemak atau biasa disebut dual-energi x-ray absorptiometry (DXA) scan. Peneliti juga mengukur tensi menggunakan monitor tekanan darah otomatis dan mengambil sampel darah untuk menilai tingkat glukosa plasma, kolesterol, dan trigliserida.

"Hasilnya menunjukkan, kelompok yang diintervensi secara statistik mempunyai tekanan darah sistolik rata-rata dan kadar glukosa plasma puasa yang rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol," kata Dorgan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com