Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2011, 09:14 WIB

KOMPAS.com - Kolaborasi menjadi salah satu cara untuk menuai sukses. Para perancang busana, yang dikenal memiliki karakter kuat secara personal pun sukses melakukan kolaborasi fashion. Kesuksesan kolaborasi perancang ternama dalam dan luar negeri ditampilkan di pekan mode Jakarta Fashion Week 2012.

Ada beberapa model kolaborasi fashion di JFW 2012. Dari yang berbagi panggung namun tetap membawakan koleksi masing-masing, hingga dua desainer beda negara menampilkan kolaborasi desain dalam satu outfit yang membalut tubuh model.

Prinsipnya, kebersamaan antara dua atau lebih desainer, justru memberikan kesan tersendiri bagi penikmat fashion yang datang menyaksikan pertunjukkan dan menikmati rancangan para desainer ternama ini.

Mengawali pembukaan JFW, empat desainer top ASEAN berbagi panggung. Alhasil, total 48 busana memanjakan mata penikmat fashion di Jakarta. Adalah Biyan Wanaatmadja (Indonesia), Bernard Chandran (Malaysia), Ashley Isham (Singapura), dan Label Tube Gallery dengan Saksit Pisalasupongs dan Phisit Jongnarangsin sebagai desainernya dari Thailand.

Yayasan Jantung Indonesia mendaulat Sebastian Gunawan sebagai rekanan untuk menampilkan rancangan teranyarnya di hadapan kalangan sosialita. Fashion show dipilih YJI untuk mengedukasi perempuan agar waspada terhadap penyakit jantung danmengajak kaum hawa menggalang dana. Dari kerjasama ini, terkumpul hasil lelang sepasang sepatu dan cincin senilai Rp 60 juta, di sela fashion show Sebastian Gunawan.

Pertunjukkan yang paling ditunggu di JFW 2012 dan berhasil memukau penikmat fashion adalah kolaborasi perancang busana Indonesia dan perancang topi Inggris. Oscar Lawalata dan Justin Smith bukan hanya berbagi panggung. Kedua desainer ternama yang memenangkan Young Fashion Entrepreneur Award British Council ini menampilkan karya dan pertunjukkan yang tak biasa.

Total 24 model membawakan busana etnik kontemporer rancangan Oscar, yang hadir dengan teknik tak biasa, detil yang unik, dan bahan dari kain tradisional sebagai ciri khas dan selalu menjadi perhatian Oscar dalam setiap rancangannya.

Sementara Smith, merancang topi etnik yang unik, hasil penelusurannya terhadap teknik anyaman tradisional Indonesia, melalui perjalanan ke Kalimantan Barat dan Yogyakarta. Alhasil, topi yang dibuat dengan mengandalkan teknik apik dipadupadankan dengan busana Oscar di panggung JFW 2012.

Satu penampilan etnik yang utuh, mulai dari topi, busana terusan pendek berpotongan longgar, hingga sepatu, menjadikan perempuan yang mengenakannya tampil menawan. Penampilan inilah yang dihadirkan Oscar dan Smith.

Kolaborasi juga dilakukan desainer Ivan Gunawan dengan pendatang baru Ina Thomas. Keduanya lebih dikenal sebagai selebriti. Namun melalui panggung mode JFW 2012, keduanya ingin menunjukkan bahwa perancang busana adalah profesi utama keduanya. Hal ini dibuktikan melalui total 60 rancangan busana yang tak biasa dan sarat kreativitas, ditampilkan satu panggung JFW 2012 dalam dua sesi berbeda.

Ivan dan Ina sama-sama tertantang mencipta karya yang tak biasa. Ivan kali pertama merancang busana ala bohemia dengan kekayaan warna, detil, teknik, dan bahan. Ina pun begitu, mantan model ini untuk kali pertama menciptakan busana serba hitam bergaya gothic-bohemia mencirikan para dewi gotik dan perempuan bohemia yang unik.

Kunci sukses kolaborasi perancang
Bagi Justin Smith, kesuksesan kolaborasinya dengan Oscar adalah menciptakan hubungan personal yang baik, sehingga terciptanya saling pengertian akan karakter masing-masing, juga kebutuhan kedua belah pihak.

Kepada Kompas Female, Smith mengatakan perlu ada kecocokan secara personal agar kolaborasi dapat menghasilkan karya terbaiknya. Perancang harus bisa menyatu dengan perancang lain, yang berbeda karakter sekalipun.

"Perancang topi harus bisa berbaur dan menciptakan ragam karya yang berbeda, bersama orang lain. Saya pernah berkolaborasi dengan perancang busana pria juga busana perempuan. Kolaborasi kali ini semoga bisa memberikan inspirasi," tuturnya.

Menurut Smith, untuk menghasilkan desain terbaik, perlu ada satu kesesuaian atau kesamaan secara personal antara desainer yang berkolaborasi. Meskipun masing-masing desainer tentunya memiliki karakter dan gaya yang berbeda. Dengan adanya kesesuaian, akan tercipta rancangan yang serasi dan berbeda.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com