Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tes HIV Harus Diulang Tiga Kali?

Kompas.com - 01/12/2011, 12:18 WIB

Kompas.com - Orang yang sudah terinfeksi HIV bisa tampak sangat sehat karena virus itu baru menampakkan gejala sampai 10 tahun kemudian. Karena itu kita tidak bisa mengetahui seseorang terinfeksi atau tidak hanya berdasarkan pengamatan kasat mata saja. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah melalui tes darah.

Pemeriksaan HIV, menurut dr.Ekarini Aryasatiani, Sp.OG, harus dilakukan secara sukarela. "Pasien yang dicurigai tertular HIV juga akan dilakukan konseling oleh petugas mengenai prosedur dan keuntungan pemeriksaan," papar ketua kelompok kerja HIV di RSUD Tarakan Jakarta Pusat ini beberapa waktu lalu.

Setiap orang yang akan menjalani tes HIV memang harus berkonsultasi dengan dokter atau konselor terlatih agar mendapat pemahaman mengenai langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh terhadap hasil tes tersebut.

Bentuk pemeriksaan HIV terdiri dari 4 macam, yakni pemeriksaan antibodi, pemeriksaan kultur, pemeriksaan virus, serta antigen. Namun yang paling banyak digunakan adalah tes antibodi HIV. Tes HIV, lanjut Ekarini, harus dilakukan sampai tiga kali karena pemeriksaan bisa memberikan hasil palsu.

"Bila seseorang tertular HIV, selama 12 minggu atau lebih pasca penularan, orang tersebut bila diperiksa anti HIV hasilnya akan negatif karena pada masa tersebut antibodi HIV belum terbentuk. Fase ini disebut juga sebagai window period," paparnya.

Ia menambahkan, pada periode jendela tersebut sebenarnya seseorang sudah terinfeksi HIV dan pada masa ini HIV sangat efektif ditularkan kepada orang lain.

Untuk mendiagnosa HIV, dokter akan melakukan tiga kali pengulangan tes dengan kandungan reagen yang berbeda dan memebri hasil positif. Pengulangan tes dengan bahan baru ini dilakukan sedikitnya 14 hari sesudah tes pertama. Karena proses pemeriksaan yang tidak sederhana ini setiap orang yang akan diperiksa harus dikonseling.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com