Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengompol karena Stres

Kompas.com - 18/12/2011, 10:33 WIB

TANYA : 

Dok, sejak kecil sampai sekarang, kalau saya mempunyai masalah seperti stres, marah atau sedih, maka malamnya saya mengompol. Saya sudah pernah berobat baik ke psikolog, psikiater dan pijat.

Sekarang, semakin tua semakin sering. Saya juga termasuk orang yang sulit menghilangkan trauma. Sekira 1,5 tahun yang lalu saya mengalami tabrakan sepeda motor pada waktu malam hari. Sekarang kalau hari sudah malam , saya kalau naik motor merasa tidak teteg (berani). Mohon apa yang harus saya lakukan. Terimakasih

(Johana, 47)

Bapak/Ibu Johana Yth,

Kondisi mengompol di saat masa kanak atau enuresis adalah sesuatu yang wajar di masa-masa pertama tahun kehidupan. Ini berkaitan dengan kondisi belum sempurnanya fungsi berkemih anak-anak. Tetapi semakin meningkat usia, maka kejadian mengompol makin berkurang sampai sama sekali tidak lagi.

Bila melihat dari kondisi psikologis yang mungkin terkait dengan apa yang dialami sekarang, mungkin saja ada hubungan dengan kondisi gangguan kecemasan berlebihan atau mungkin juga depresi. Tentunya ini memerlukan pemeriksaan langsung sebelum didiagnosis.

Kepustakaan banyak mencatat adanya hubungan antara kembalinya ngompol anak dari yang sebelumnya sudah berhenti dengan gangguan depresi dan kecemasan yang dialami anak.

Mudah atau tidaknya seseorang menghilangkan pengalaman buruk dari pikirannya sebenarnya tergantung dari daya adaptasi orang tersebut terhadap stres. Peristiwa trauma seringkali memang sulit untuk dilepaskan dari memori karena efeknya yang lebih sering mengancam intergrasi diri (nyawa, fungsi tubuh, fungsi pribadi).

Pembiasaan atau habituasi adalah suatu cara yang cukup baik dalam mengatasi hal tersebut. Jadi bukan dihindari tetapi dihadapi, Tentunya hal ini memerlukan suatu tahapan terapi yang didampingi oleh profesional di bidang kesehatan jiwa seperti psikiater.

Semoga jawabannya membantu.

Salam Sehat Jiwa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com