Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi "Single Mom" yang Selalu Positif dan Bahagia

Kompas.com - 22/12/2011, 10:39 WIB

KOMPAS.com - Setiap perempuan dapat menjadi superwoman. Superwoman memahami sepenuhnya siapa dirinya dan bagaimana ia menjalankan segala peran yang melekat padanya, termasuk sebagai ibu, dan memiliki alasan mengapa ia melakukan peran tersebut, selain juga ia tahu betul konsekuensi juga hasil dari setiap keputusan yang diambilnya dalam menjalankan peran-perannya.

Menjadi orangtua tunggal, dengan memutuskan berpisah dari suami yang berpoligami, adalah keputusan juga pilihan. Menjadi orangtua tunggal, dengan menjalani semua peran pengasuhan seorang diri, pencari nafkah keluarga, sekaligus menjalani perannya sebagai profesional adalah juga pilihan, dan bukan pekerjaan mudah bagi siapa pun ia.

Menjalani pilihan hidup dengan memahami konsekuensinya, ditambah dengan rasa syukur, bahagia, dan menguatkan diri dengan selalu berpikir positif, inilah yang menjadikan seorang Erlisativani Westriorini, seorang supermom.

Kepada Kompas Female, perempuan yang akrab disapa Erli ini berbagi pengalamannya menjadi orangtua tunggal lima tahun terakhir. "Saya bukan supermom, masih banyak kekurangan saya sebagai ibu," kata Erli merasa tak layak dinilai sebagai perempuan super, meski banyak kerabat yang mengakuinya.

Menolak poligami

Membuat keputusan untuk bercerai bukan perkara mudah bagi perempuan yang dikenal memiliki keluarga harmonis ini. Namun ia tahu betul dirinya, dengan memilih tak lagi hidup bersama suami yang dinikahinya 14 tahun. Suami yang memilih berpoligami, berbagai hati dengan perempuan lainnya, dan meninggalkan tanggung jawab sebagai ayah dan suami.

"Sebuah bentuk hati terbangun dari dua bagian yang nyaris sama lalu disatukan. Jika ada 'hati'
 lain yang hadir, makan bentuk hati akan aneh. Faktanya, poligami menyebabkan ketidakwajaran dan ketidakpatutan dalam berbagai hal, terutama bagi anak-anak," Erli mengutarakan alasannya memilih bercerai dan menjalani konsekuensi hidup sebagai orangtua tunggal.

Kekuatan dalam diri
Di balik keputusan untuk bercerai, Erli memiliki keyakinan sebagai sumber kekuatannya. Tak mudah memilih hidup sendiri. Namun perempuan kelahiran Kediri, 27 Januari 1968 ini memahami penuh mengapa ia harus mengambil keputusan tersebut.

"Saya mengambil keputusan berpisah lima tahun lalu dengan keyakinan bahwa hanya cinta Allah yang abadi. Kita semua adalah titipan yang kapan pun apa yang seolah milik kita akan diambil-Nya dengan cara apa pun. Kepemilikan saya terhadap mantan suami telah dianggap selesai oleh-Nya," tutur Erli mengungkapkan cara pandangnya melihat masalah keretakan hubungan pernikahan yang dialaminya.

Membangun kekuatan dari dalam diri, inilah yang dilakukan Erli saat memutuskan menjadi single mom. "Kita harus merasa kuat dengan doa, lalu dibarengi dengan berpikir dan bertindak positif. Karena kita tak mungkin memaksa orang lain mendukung apa pun ke diri sendiri," tuturnya.

Sikap positif inilah yang justru mendatangkan dukungan positif dari orang-orang di sekitarnya. Keputusan hidup mandiri dengan berbagai peran, sebagai ibu untuk tiga anak, dan sebagai profesional, menjadi lebih ringan dengan dukungan yang terus mengalir. Dari anak-anak, keluarga, dan teman baik yang juga berpikir positif terhadap pribadinya.

Anak-anak pemaaf
Memiliki tiga anak laki-laki yang pemaaf dan ceria menjadi sumber kekuatan Erli sebagai orangtua tunggal. Bagi Erli, Damario Indra Bhaskara (17), Bramesha Dwindra Amarsakti (13), Trindra Kautsar Ariobimo (11), adalah anak-anak pemaaf yang selalu menghibur hatinya. "Mereka tidak menyimpan dendam sama sekali terhadap ayahnya, tetap menghormati dan sayang kepada ayahnya, meski berpisah," jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com