Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Bayi Memahami Kata-kata Ibunya?

Kompas.com - 10/01/2012, 16:26 WIB

KOMPAS.com — "Membaca" ekspresi dan tangisan bayi biasanya dapat dilakukan ibu bila sudah biasa menghadapinya. Jika tidak pun, ada banyak artikel yang bisa menjelaskan pada Anda cara memaknai tangisan bayi. Tetapi ketika Anda bersiap meninggalkan bayi untuk bekerja, dan membujuknya agar tidak menangis, bagaimana Anda memastikan bahwa si kecil memahami pesan-pesan dari Anda?

Menurut penelitian dari School of Psychology Cardiff University, ternyata bayi memahami apa yang dikatakan sang ibu, meskipun sang ibu berbicara dalam bahasa lain yang belum pernah didengar bayi. Sebelumnya, para peneliti mengobservasi 84 bayi berusia 14 dan 18 bulan selama setahun. Saat itu mereka melihat ibu mereka menggunakan mainan dan berbicara dalam bahasa Inggris. Peneliti lalu mengamati reaksi bayi satu tahun terhadap suara ibunya, ketika sang ibu berbicara dengan bahasa lain. Proses yang sama diulangi dengan nada yang sama, tetapi dalam bahasa Yunani. Terlihat bahwa bayi menunjukkan reaksi yang sama saat mendengar kedua bahasa tersebut.

"Hal ini menunjukkan, bayi sebenarnya mampu memahami hanya dengan mendengarkan nada suara ibunya," tutur pemimpin studi, Dr Merideth Gattis. "Kami menggunakan kata 'ups' dan 'di sana' dalam dua bahasa, dan mendapat reaksi yang persis sama, entah bahasa Inggris atau Yunani, yang tak satu pun dimengerti anak-anak."

Memaknai bahasa ibu dari nada suaranya ini dilakukan bayi sejak usianya masih sangat dini. Menurut Dr Gattis, nada suara menjadi sinyal yang sangat berguna mengenai apa yang dipikirkan seseorang. "Bukankah kita tak pernah bisa menebak pikiran orang lain, kecuali dari sinyal-sinyal bahasa?" katanya.

Oleh karena itu, tidak penting sebenarnya apa yang Anda katakan kepada si kecil, tetapi bagaimana Anda menyampaikannya. Bahkan menumpahkan amarah, atau memaki, bisa disamarkan melalui nada suara. Dr Gattis mengambil perumpamaan ketika si kecil bertanya apakah Anda menyukai lukisannya. Meskipun Anda mengatakan iya, tetapi jika nada suara Anda tidak antusias, maknanya bisa berbeda.

"Studi ini menunjukkan bahwa Anda tidak perlu khawatir mengenai apa yang harus dikatakan karena Anda bisa menggunakan nada suara saja," pungkas Gattis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com