Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Bau Amis karena Ibu Makan Ikan?

Kompas.com - 30/01/2012, 11:09 WIB

KOMPAS.com - Mitos kehamilan dapat membingungkan bagi ibu hamil, bahkan bisa menghambat ibu hamil (bumil) untuk melakukan hal baik seperti mengonsumsi ikan gara-gara khawatir dengan larangan yang berasal dari berbagai mitos yang ada. Simak penjelasan di balik mitos terkait dengan makanan yang disampaikan dr Didi Kusmarjadi, SpOG dari RSUD Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau.

* Berbadan dua berarti makan pun harus dua kali dari biasa. Tentu saja keliru, sebab tubuh tidak membutuhkan banyak kalori. Hanya 300 kalori tambahan saja buat memenuhi kebutuhan tubuh selama hamil.

* Kopi berbahaya bagi bumil. Dalam jumlah tertentu, yaitu sampai dengan tiga gelas kopi (150-300 mg sehari), minum kopi dianggap aman bagi bumil. Namun, perlu diketahui juga kafein yang berlebihan memang dapat menyebabkan abortus dan kelahiran kurang bulan. Jadi, untuk lebih aman, gantilah kopi yang biasa ibu minum dengan yang nonkafein.

* Bumil tak boleh makan ikan, bayi akan bau amis. Bayi baru lahir yang belum dibersihkan memang sedikit berbau amis (darah) karena bau cairan ketuban, bukan karena seringnya ibu mengonsumsi ikan. Justru bumil dianjurkan makan ikan yang segar dan matang. Konsumsi ikan pada bumil memiliki efek positif terhadap daya tahan tubuh, juga dapat membantu mempercepat pertumbuhan luka usai bersalin.

* Janin tumbuh besar karena bumil banyak minum es. Pada dasarnya, janin bertumbuh besar dan berbobot di atas rata-rata bukan disebabkan oleh seringnya atau kebiasaan bumil minum es. Janin besar boleh jadi lantaran asupan makanan yang dikonsumsi bumil memang bergizi baik, selain karena juga faktor keturunan atau genetik. Jadi, asalkan tidak berlebihan sebenarnya bumil boleh saja minum es. Dengan syarat, air es yang diminum tak ditambah sirup atau gula berlebih.

Karbohidrat yang terkandung dalam gula bisa jadi membuat sang janin bertumbuh besar. Di sisi lain, konsumsi air es berlebihan dapat membuat bumil tak nyaman. Sebaiknya seimbangkan dengan konsumsi bahan makanan lain, pilih yang bergizi tentunya.

* Makanan pedas dapat timbulkan keguguran. Makanan yang pedas dapat menimbulkan rasa mulas. Mulas terjadi akibat gerakan peristaltik usus yang berlebihan. Harus dibedakan dari rasa mulas karena kontraksi rahim. Jadi, makanan pedas asal tak dikonsumsi secara berlebihan tak masalah untuk bumil. Kalau berlebihan bisa menyebabkan diare.

* Makanan asam terlarang bagi bumil. Bumil, apalagi pada saat mengidam, tentu boleh menikmati makanan yang asam, asal tak berlebihan. Terkecuali untuk bumil yang memiliki penyakit maag, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengingat makanan asam dapat memicu maag kambuh.

* Makanan asin dapat sebabkan darah tinggi
. Bumil memang sebaiknya mengurangi asupan makanan asin, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Seperti kita tahu, makanan yang banyak mengandung garam, potensial meningkatkan gangguan darah tinggi. MSG (bumbu penyedap) juga sebaiknya dihindari, karena sifatnya juga seperti garam, mengandung natrium yang dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh dan menyebabkan tekanan darah tinggi.

* Makan kunyit dapat menyebabkan rahim cepat kering. Tidak ada kaitannya antara makan kunyit dengan pulihnya rahim usai melahirkan. Berdasarkan teori, rahim sebenarnya akan pulih secara berangsur. Agar luka persalinan cepat sembuh, bila diperlukan, dokter akan memberikan resep obat tertentu.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com