Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DBD, Waspadai Kadar Hematokrit Pasien

Kompas.com - 16/02/2012, 09:39 WIB

KOMPAS.com - Ketika seseorang terinfeksi virus demam berdarah dengue, nilai trombosit dari pemeriksaan darah dinilai sangat penting. Padahal, peningkatan hematokrit jauh lebih penting dalam menentukan kegawatan suatu kasus demam berdarah dengue. Nilai hematokrit menjadi penanda adanya kebocoran plasma yang bisa berakibat fatal.

Menurut ahli penyakit infeksi tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr.Leonard Nainggolan, Sp.PD-KPTI, kebocoran plasma terjadi karena keluarnya cairan plasma darah dari pembuluh darah ke jaringan pembuluh darah. "Kebocoran itu menyebabkan darah menjadi pekat yang bisa dilihat dari naiknya nilai hematokrit," katanya dalam acara Pocari Sweat Conference 2012 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kebocoran plasma biasanya terjadi pada hari ketiga hingga keempat. Ini juga menjadi masa kritis karena kebocoran plasma yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan syok atau kematian. Peningkatan hematrokit memerlukan tindakan darurat yang cepat.

"Akibat adanya bocoran di pembuluh darah kapiler tadi tubuh berupaya menutup celah itu dengan bantuan trombosit, sehingga kadar trombosit pun menjadi rendah," papar dokter yang banyak meneliti tentang demam berdarah dan penyakit infeksi tropis ini.

Jumlah trombosit yang rendah atau kurang dari 100.000 per mm3 juga berpengaruh terhadap terjadinya perdarahan. "Yang juga perlu diwaspadai adalah jika mulai muncul bintik merah di kulit karena itu merupakan penanda sel-sel darah merah sudah keluar dari pembuluh darah," paparnya.

Salah satu cara mencegah perburukan penyakit akibat kebocoran plasma darah itu pasien harus mendapatkan cukup cairan. "Karena darahnya pekat bisa diatasi dengan meningkatkan asupan cairan sehingga darah lebih encer," imbuhnya.

Penanganan DBD, menurut Leonard, pada dasarnya disesuaikan dengan gejala pasien. "Penyakit ini belum ada obatnya karena disebabkan oleh virus maka biasanya akan sembuh sendiri. Pemberian obat biasanya hanya penurun demam atau anti mual sesuai keluhan pasien," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com