Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuberkulosis Mengancam

Kompas.com - 20/02/2012, 03:37 WIB

Jakarta, Kompas - Sebagai negara endemik tuberkulosis, diperkirakan sekitar 80 persen penduduk Indonesia pernah terpapar bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri penyebab tuberkulosis ini dapat nonaktif dalam tubuh manusia hingga puluhan tahun.

Saat daya tahan tubuh turun, baik akibat kurang asupan gizi maupun bertambah usia, bakteri dapat aktif sehingga menimbulkan tuberkulosis.

”Kemiskinan dapat memicu tuberkulosis. Sebaliknya, tuberkulosis juga dapat menimbulkan kemiskinan akibat penderita tidak produktif,” kata Kepala Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan Dyah Erti Mustikawati, Jumat (17/2), di Jakarta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2011 menyebutkan, prevalensi tuberkulosis paru Indonesia cukup tinggi di antara negara-negara ASEAN lain, mencapai 285 orang per 100.000 penduduk.

Jumlah ini hanya lebih baik dibandingkan dengan negara-negara dengan pendapatan per kapita lebih rendah dari Indonesia, seperti Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Vietnam. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan dengan Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand.

Survei prevalensi tuberkulosis 2004 menyebutkan, prevalensi penyakit ini di Jawa-Bali hanya 82 kasus per 100.000 penduduk. Sebaliknya, di Indonesia timur, wilayah dengan kemiskinan tinggi, mencapai 343 kasus per 100.000 penduduk. Kemiskinan ini menyulitkan pemberantasan tuberkulosis.

Meski kelompok ekonomi menengah bawah lebih rentan akibat rendahnya asupan nutrisi, tuberkulosis dapat menyerang siapa pun. Kuman tuberkulosis umumnya berada di paru, tetapi dapat juga bersarang pada bagian tubuh lain, seperti otak, saluran pencernaan, kelenjar getah bening, dan tulang.

Menurut Dyah, kasus baru tuberkulosis di Indonesia mencapai 300.000 orang setiap tahun. Namun, jumlah riilnya diperkirakan jauh lebih besar karena banyak pengobatan tuberkulosis yang dilakukan di layanan kesehatan swasta tidak dilaporkan ke pemerintah.

Peneliti Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Vivi Lisdawati, mengatakan, jenis kuman penyebab tuberkulosis di Indonesia sangat beragam. Jenis kuman yang ada di wilayah Indonesia barat dan timur berbeda.

Dari penelitian yang dilakukan Vivi dan kolega, ada 149 subtipe Mycobacterium tuberculosis dari 404 contoh yang dikumpulkan di 16 kota seluruh Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com