Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Testis Melintir Sering Dialami Para ABG

Kompas.com - 23/02/2012, 10:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pria, buah zakar atau biasa disebut testis merupakan organ paling vital dan sensitif. Sedikit saja benturan yang diterima pada biji kemaluan ini akan membuat seseorang meringis kesakitan. Tapi apa jadinya jika rasa ngilu atau sakit itu terjadi tiba-tiba dan tanpa sebab?

Rasa nyeri yang muncul tiba-tiba pada biji kemaluan (testis) bisa jadi tanda bahwa Anda mengalami apa yang disebut testis melintir atau biasa disebut testicular torsio/torsi testis.  

Ketua Departemen Urologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang juga Ketua Asri Urology Center, dr. Nur Rasyid SpU,  mengatakan belum diketahui secara pasti apa yang memicu testis melintir. Tapi menurutnya, kondisi ini biasanya disebabkan oleh struktur penggantung pada biji kemaluan lebih longgar dari bentuk normal.

"Umumnya terjadi tanpa sebab, tidak dipicu dengan pergerakan, tidak dipicu aktivitas. Malah kadang-kadang terjadi tengah malam. Jadi lagi tidur, tahu-tahu melintir," katanya saat acara Media Edukasi Asri Urology Center, dengan tema Faktor Spermatozoa Penyebab Infertilitas Pria, Rabu, (22/2/2012) di Jakarta.

Rasyid menambahkan, kejadian melintirnya biji kemaluan sering terjadi pada anak remaja. Dia menduga kondisi tersebut mungkin disebabkan karena pada saat itu pertumbuhan tubuh dengan testis memiliki ruangan yang cukup sehingga dapat secara tiba-tiba melintir.

"Biasanya hanya terjadi pada satu sisi. Jadi kalau satu sisinya melintir, sebelahnya harus kita ikat. Karena kalau satunya melintir dan sebelahnya dibiarin, sebelahnya berisiko melintir juga suatu saat," jelasnya.

Rasyid menjelaskan, jika biji kemaluan (testis) tersebut dibiarkan kepelintir tanpa ada upaya pengobatan, maka testis berisiko mati akibat sirkulasi aliran darah tidak berjalan lancar.

Ia mengimbau, apabila biji kemaluan terpelintir selama kurang dari 6 jam, harus segera dilakukan operasi. Apabila melintir selama 6-12 jam, maka testis berpotensi mengalami kerusakan sebesar 50 persen. Sedangkan kalau melintir lebih dari 24 jam, 80-90 persen testis akan berisiko rusak.

"Kalau sampai testis mati terus dibiarkan dan tidak dibuang (oerasi), maka tubuh kita akan menganggap jaringan yang mati itu benda asing. Akibatnya, tubuh membentuk reaksi antigen anti bodi yang akan menyebabkan penurunan kesuburan," jelasnya.

Melintirnya biji kemaluan umumnya ditandai dengan nyeri pada satu sisi testis, pembengakakan mendadak, kadang disertai mual dan muntah, sakit perut dan demam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com