Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur dan Pijat Refleksi Atasi PMS

Kompas.com - 23/02/2012, 16:38 WIB

KOMPAS.com - Sekitar 40 persen perempuan mengalami sindrom pra menstruasi dan sekitar 2 persen di antaranya mengalami keluhan yang hebat setiap bulannya. Akupuntur dan pijat refleksi diketahui mampu mengurangi keluhannya.

Penyebab utama sindrom pra menstruasi (premenstrual syndrome/PMS) memang belum jelas, tetapi para ahli menyebutkan hal itu terkait dengan perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron menjelang siklus menstruasi.

Dampak dari PMS bisa signifikan karena dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, bahkan memicu keinginan bunuh diri. Gejala PMS sendiri sangat bervarisi, diperkirakan ada 150 gejala PMS yang dirasakan para wanita.

Gejala yang paling sering antara lain, mudah tersinggung, marah, kecemasan, insomnia, sulit berkonsentrasi, nafsu makan bertambah, sampai depresi. Stres dan kehidupan modern yang sibuk bisa memperberat gejala PMS.

Konsumsi air putih yang cukup, menghindari stres, mengurangi kafein, gula, garam, serta alkohol, diketahui bisa mengurangi gejala PMS. Namun jika cara tersebut kurang berhasil, mungkin Anda bisa mencoba cara "alternatif" seperti akupuntur dan pijat refleksi.

Refleksiologi

Teknik refeksiologi didasarkan pada prinsip bahwa ada kaitan antara berbagai titik di kaki, tangan, wajah, dan telinga, dengan bagian lain di seluruh tubuh. Karena itu, terapis pijat refleksi akan melakukan penekanan dan pemijatan di area tertentu yang bertujuan menstimulasi saraf parasimpatik sehingga tubuh menyembuhkan dirinya sendiri.

Misalnya saja, area pemijatan di sekitar kaki dan tumit dipercaya akan memengaruhi endokrin dan sistem reproduksi sehingga gejala-gejala PMS berkurang.

Akupuntur

Teknik ini sudah dipakai di Cina sejak ribuan tahun lalu. Jarum-jarum yang ditusukkan ke titik tertentu dalam tubuh ditujukan untuk mengembalikan keseimbangan energi, khususnya di area liver untuk mengurangi keluhan akibat PMS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com