Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunat Bermanfaat untuk Kesehatan

Kompas.com - 05/03/2012, 20:25 WIB

ADELAIDE, KOMPAS.com - Sekelompok ahli di Australia mengatakan bahwa sunat bermanfaat bagi kesehatan, pendapat yang menyamai banyak penelitian di tempat lain, sekaligus menentang pendapat Ikatan Dokter Australia sebelumnya.

Menurut laporan harian The Sydney Morning Herald, 12 peneliti yang dipimpin Prof Brian Morris dari Universitas Sydney mengkaji berbagai laporan dari seluruh dunia mengenai manfaat sunat dari sisi kesehatan.

Sebelumnya pada tahun 2010, Ikatan Dokter Australia (Royal Australian College of Physician) mengatakan bahwa berdasarkan bukti-bukti yang ada, sunat tidaklah memberikan manfaat yang nyata dari sisi kesehatan.

Oleh karena itu, di banyak rumah sakit pemerintah di Australia, para dokter tidak mau melayani tindak penyunatan walau hal tersebut diminta oleh para orang tua. Menurut perkiraan statistik, sekitar 80 persen anak laki-laki di Australia tidak disunat.

Menurut kesimpulan penelitian Dr Morris dan kawan-kawan, karena tidak disunat, potensi mereka terkena infeksi saluran kemih di masa kanak-kanak, dan di kemudian hari, kanker prostat, lebih besar.

Menurut laporan koresponden Kompas, di Australia, L Sastra Wijaya, Senin (5/3/2012) malam ini, penelitian terbaru ini menyimpulkan bahwa bayi yang tidak disunat menghadapi resiko terkena infeksi saluran kemih, dan pembengkakan ginjal 10 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang disunat.

Ketika dewasa juga, resiko terkena kanker prostat dan kanker penis lebih tinggi, dan resiko terkena HIV dan sifilis 3 sampai 8 kali lebih tinggi.

Bagi wanita dari pasangan pria yang tidak disunat, resiko terkena kanker leher rahim empat kali lebih tinggi.

Dan yang paling penting juga menurut laporan Prof Brian Morris tersebut, tidak ada bukti bahwa orang yang disunat akan mengalami masalah dalam hubungan seksual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com