Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Urine Pekat, Waspadai Batu Ginjal

Kompas.com - 07/03/2012, 14:54 WIB

KOMPAS.com — Memeriksa warna urine adalah kebiasaan kecil yang penting bagi kesehatan ginjal. Bila kita mengonsumsi cukup cairan, warna urine akan kuning bening. Warna urine yang pekat bisa memicu pembentukan kristal sehingga lebih berisiko menderita batu ginjal.

"Air berperan sebagai media eliminasi sisa metabolisme, sedangkan ginjal adalah organ yang berfungi menyaring darah dan mengeluarkan sisa metabolisme ini. Jika kekurangan air, maka kerja ginjal menjadi lebih berat," kata dr Parlindungan Siregar, Sp PD-KGH, dari bagian Ginjal dan Hipertensi di Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Apabila kita kurang minum, garam, kalsium, asam urat, cystine, dan bahan lain di dalam urine bisa mengkristal dan membentuk endapan mineral, bahkan hingga berukuran batu kerikil. Batu ginjal ini akan menimbulkan nyeri yang hebat ketika batu bergerak menuju kandung kemih.

Selain kurang minum, pola makan yang tinggi protein juga bisa memicu terbentuknya batu ginjal. "Makin tinggi protein hewani, produksi kalsium dan asam urat dalam urine akan meningkat sehingga bisa membentuk batu ginjal," katanya.

Menurut Parlin, pada orang yang sehat, pengeluaran urine setiap harinya mencapai dua liter. Karena itu, kita perlu mengasup air dua sampai tiga liter dalam 24 jam. Meski begitu, harus diperhatikan juga komposisi air yang dikonsumsi.

"Minuman soda, jus apel, minuman yang mengandung magnesium, serta alkohol, sebaiknya dibatasi untuk menjaga kesehatan ginjal," katanya. Selain itu, kelebihan vitamin D juga meningkatkan risiko adanya batu ginjal.

Pada beberapa orang, batu ginjal juga dipicu oleh kelainan metabolisme. "Kondisi itu bisa membuat kadar asam urat terus tinggi sehingga kadar asam urat dalam urine ikut meningkat dan bisa membentuk batu asam urat," katanya. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan obat untuk menormalkan kadar asam urat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com