Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Tomcat Dikenali Sejak 9 Tahun Lalu

Kompas.com - 20/03/2012, 15:13 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Serangan serangga tomcat di Surabaya dalam empat hari terakhir ternyata bukan pertama kalinya. Di Jawa Timur serangan serangga beracun itu merupakan yang ke-enam kali pada daerah yang berbeda selama sembilan tahun terakhir.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat, pada 2004, serangan tomcat terjadi di Kabupaten Tulungagung. Bahkan pemerintah setempat menyatakannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). "Saat itu korban serangan tomcat tercatat sebanyak 260 orang, warga perumahan yang lokasinya di kelilingi kebun tanaman tebu, mereka menderita gatal-gatal di beberapa bagian tubuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Budi Rahayu, Selasa (20/3/2012).

Di tahun yang sama, hal serupa juga menyerang 60 orang di Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Para korban berada di pemukiman sekitar lahan tanaman padi dan jagung. Empat tahun kemudian tepatnya pada 2008, sebuah rumah susun di Kabupaten Gresik menjadi sasaran serangan tomcat. "Saat itu, jumlah penghuni rusun yang menderita gatal-gatal mencapai 50 orang," tambahnya.

Untuk di Surabaya, menurut catatan pihaknya, adalah yang ke-tiga kalinya. Serangan sebelumnya terjadi pada 2009 dan 2010, dengan total korban sekitar 20 orang. Lokasinya juga hampir sama seperti yang terjadi tahun ini, yakni di kawasan pesisir yang banyak ditumbuhi semak belukar dan pertambakan, tepatnya di Kecamatan Kenjeran.

Serangan Tomcat di Surabaya kali ini, Dinas Kesehatan Jawa Timur belum mengarahkan pembahasan pada penetapan KLB, karena tim masih melakukan identifikasi dan mencari angka penderita di lapangan. "Yang jelas masyarakat diimbau untuk tidak memiliki rasa takut dan khawatir yang berlebihan, hadapi serangan tomcat sesuai arahan petugas dari dinas yang bersangkutan," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com