Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penimbunan dengan Berbagai Cara Makin Marak

Kompas.com - 21/03/2012, 04:15 WIB

Kupang, Kompas - Penimbunan bahan bakar minyak dengan berbagai cara makin marak di beberapa daerah. Penimbunan dilakukan dengan memodifikasi tangki kendaraan serta membeli secara berulang-ulang, atau menggunakan jeriken.

Jajaran Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur berhasil mengamankan 12.095 liter BBM dalam sepekan terakhir. Penemuan itu memaksa polisi untuk mengawasi proses distribusi dan pembelian BBM di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

Setiap pembelian BBM, konsumen wajib menunjukkan surat keterangan usaha mikro, kecil dan menengah dari dinas perindustrian dan perdagangan setempat. Jika SPBU melayani pengisian BBM di dalam jeriken dikenai sanksi.

Demikian antara lain hasil rapat koordinasi lintas instansi pemerintah, pedagang, dan organisasi masyarakat menjelang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April 2012 di Kupang, Selasa (20/3).

Kepala Bagian Operasi Kepolisian Daerah (Polda) NTT Ajun Komisaris Besar Nyoman Sudjana mengatakan, dalam satu pekan terakhir polisi terus melakukan pengawasan terkait penimbunan, penyelundupan, dan penjualan antarpulau BBM di beberapa lokasi.

Sementara itu, Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mengamankan bus beserta kru setelah diketahui mengisi solar sebanyak 1.877 liter di SPBU di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Senin (19/3) sore. Hingga kini, empat kru bus ”A” yang berpangkalan di Probolinggo itu, yakni Farid Hadiyanto (46), Wijiadi (39), Heri Purwanto (44), dan Hariyanto (54), sedang dimintai keterangan.

Kapolsek Sumberbaru Ajun Komisaris Saidi menambahkan, peristiwa ini terjadi saat bus yang dikemudikan Farid Hariyono (46) mengisi solar dengan volume sangat tidak wajar. Meskipun angka sudah mencapai 1.887 liter, tangki belum juga penuh sehingga petugas SPBU curiga dan melapor ke polisi.

Sementara, pembatasan pembelian maksimum 25 liter bagi kendaraan tertentu, dan pengaturan distribusi BBM di Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai mengurai panjangnya antrean. Pengemudi yang ikut antre juga lebih tertib setelah polisi berjaga di setiap SPBU.

(KOR/SIR/PRA/ADH/IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com