Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fad Diet" Bikin Langsing tapi Tak Sehat

Kompas.com - 10/05/2012, 17:47 WIB

KOMPAS.com - Buku tentang diet mudah Anda dapatkan di toko buku atau situs belanja online. Informasi tentang diet, terutama untuk menurunkan berat badan, juga berlimpah di berbagai media termasuk internet. Berbagai jenis diet pun menjadi pilihan, iming-iming turun berat badan dalam waktu instan pun menjadi daya tariknya. Namun, mengapa banyak orang yang diet dan berhasil langsing tapi tak sehat, atau mati-matian diet tapi berat badan masih naik turun tak karuan?

Menurut Astri Kurniati, Manager Nutrition and Health Science dari Nutrifood Research Center, banyak orang tergerak melakukan diet karena sejumlah faktor. Baik karena khawatir mengingat angka obesitas dan kegemukan terus meningkat. Juga karena banyak orang ingin langsing, agar bisa tampil lebih menarik menggunakan busana favoritnya selain terlihat lebih seksi. Bahkan ada juga orang yang melakukan diet karena anjuran dokter, dengan alasan kesehatan. Namun banyak orang yang salah kaprah memahami konsep diet.

"Dengan berbagai pilihan diet, dan agar tak bingung memilihnya, setiap orang harus tahu cara membedakan diet, mana yang kurang sehat untuk tubuhnya di masa depan. Untuk itu, setiap orang semestinya memahami konsep diet sebelum memilih atau menjalankannya," jelas Astri dalam bincang-bincang Nutrifood bertema Be Smart Choosing Your Diet, di fX Lifestyle X'nter Jakarta, Rabu (9/5/2012).

Astri menjelaskan empat konsep fad diet yang perlu dipahami masyarakat. Apa sebenarnya fad diet? Fad diet merupakan diet yang mengharuskan Anda mengurangi atau menghilangkan satu dari komponen makanan harian, mendapat iming-iming turun berat badan dalam waktu cepat, hanya mengasup 800 kkal per hari. Diet semacam ini boleh jadi berhasil menurunkan berat dalam waktu singkat namum berjangka pendek dan mengancam kesehatan dalam jangka waktu panjang.

Untuk memahami konsep diet ini, ingat kembali konsep pola makan dan kebutuhan kalori. Pada dasarnya setiap individu, membutuhkan asupan karbohidrat (55-60 persen dari kalori), lemak (20-30 persen), dan protein (15-20 persen), setiap harinya. Sementara total kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa mencapai 2.000 kkal per hari.

Empat konsep fad diet:
1. Diet Tinggi Karbo dan Protein.
Konsep diet ini mengacu pada pengurangan asupan lemak (20-30 persen per hari dari kebutuhan kalori harian). Artinya, orang yang diet dengan cara ini akan menghilangkan lemak dalam makanan.Sebagai kompensasinya, penganut diet ini mengasup karbohidrat dan protein lebih tinggi dari biasanya.

Studi terhadap 50.000 orang yang menggunakan konsep diet ini, menunjukkan selama 7,5 tahun diet menghindari lemak, rata-rata berat badan turun 1,9 kg. Diet semakin tidak efektif karena tidak dibarengi olahraga dan manajemen stres.

"Diet seperti ini tidak bisa berdampak jangka panjang, apalagi jika hanya diet tanpa olahraga dan manajemen stres. Pada beberapa orang, saat stres ia cenderung akan makan lebih banyak," jelas Astri, menambahkan konsep diet seperti ini juga menyebabkan kekurangan vitamin D yang didapatkan dari lemak.

Dampak dari konsep diet ini di antaranya risiko terkena penyakit jantung, karena asupan karbohidrat lebih tinggi dari semestinya.

2. Diet Rendah Karbo Tinggi Protein
Konsep diet ini sudah muncul sejak 1860, dan menjadi pilihan kedua setelah banyak orang merasa gagal menjalani Diet Tinggi Karbo dan Protein. Konsep diet yang kedua ini memangkas kebutuhan karbohidrat harian dari anjuran 300 gr per hari menjadi hanya 20-30 gr.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com