Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Ibu Hamil Takut Olahraga

Kompas.com - 14/05/2012, 08:07 WIB

KOMPAS.com - Meskipun latihan selama masa kehamilan telah terbukti memberikan manfaat kesehatan, tetapi masih banyak ibu hamil yang takut untuk melakukannya. Mereka beranggapan, olahraga saat hamil akan menimbulkan risiko yang membahayakan janin.

"Meskipun kami sudah mengatakan hal ini berulang-ulang selama 10 tahun terakhir, ibu hamil masih saja takut melakukannya, karena khawatir akan menyakiti anak mereka," kata peneliti, Melissa J. Hague, MD, seorang asisten profesor klinis kebidanan dan ginekologi di University of Kansas School of Medicine di Wichita.

Dalam peneliti yang melibatkan sekitar 90 wanita hamil, Hague mengungkapkan bahwa banyak wanita yang berhenti melakukan aktivitas fisik setelah hamil. Beberapa di antara mereka mengaku tidak pernah berpikir untuk melakukan latihan, bahkan untuk aktivitas yang sangat aman seperti berjalan.

"Saya sangat terkejut," ujar Hague yang mempublikasikan temuannya minggu ini pada pertemuan tahunan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) di San Diego.

Pada tahun 2002, ACOG mengeluarkan rekomendasi tentang latihan selama kehamilan. Menurut mereka, ibu hamil tanpa komplikasi saat kehamilan tetap bisa aktif dengan persetujuan dokter. Ibu hamil juga harus memodifikasi latihan mereka sebagai indikasi medis.

Meski begitu, wanita yang punya kebiasaan tidak aktif harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai program latihan. Menurut ahli, latihan dalam tingkat moderat selama 30 menit atau lebih, setiap hari selama seminggu aman untuk wanita hamil tanpa komplikasi. Aktivitas yang memiliki risiko tinggi untuk jatuh, olahraga kontak, dan menyelam tidak dianjurkan.

Rincian studi

Dalam kajiannya, Hague dan rekan melakukan wawancara telepon dengan 90 wanita. Para partisipan diketahui memiliki usia kehamilan 16 sampai 30 minggu. Sebelum hamil, hampir setengah dari wanita mengaku terbiasa berolahraga secara moderat setidaknya 90 menit setiap minggu.

Setelah hamil, kurang dari 27 persen peserta yang masih melakukan aktivitas fisik. "Mereka mengatakan kalau mereka takut akan menyakiti bayi," kata Hague.

Dalam analisanya Hague menemukan, sekitar 62 persen dari mereka yang berolahraga selama kehamilan berpikir bahwa olahraga lebih dari 30 menit aman.  Hanya 18 persen saja dari mereka yang tidak berpikir begitu.

Hague juga menemukan adanya perbedaan sikap atau pandangan pada setiap etnis terkait pengaruh olahraga selama kehamilan. Hampir 89 persen wanita kulit putih mengatakan  olahraga jalan cepat merupakan latihan yang aman selama kehamilan, dan 90 persen mengatakan berenang aman. Sementara itu, hanya 60 persen dari kelompok etnis lain yang berpikir bahwa olahraga jalan cepat aman, dan hanya 67 persen yang berpikir renang aman buat ibu hamil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com