Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popok Sekali Pakai Bukan Asal Praktis

Kompas.com - 04/06/2012, 13:32 WIB

KOMPAS.com - Baik ibu bekerja maupun bu rumah tangga memilih popok sekali pakai sebagai perlengkapan wajib bayi. Popok sekali pakai menjadi pilihan, baik sebagai kebutuhan utama bayi atau pun sebagai pelengkap popok kain yang juga digemari kaum ibu. Popok sekali pakai biasanya menjadi andalan orangtua saat mengajak bayi bepergian atau di waktu malam untuk memastikan bayi tertidur pulas, tanpa terganggu karena popok yang basah.

Menurut Ivo Ananda (29), ibu tiga anak yang berprofesi sebagai presenter TV lokal di Surabaya, pemenuhan kebutuhan akan popok sekali pakai ini semestinya diikuti dengan edukasi yang tepat. Pasalnya penggunaan popok sekali pakai tak hanya sekadar membuat bayi nyaman atau demi alasan kepraktisan, namun juga memengaruhi tumbuh kembang bayi.

"Banyak ibu yang memilih popok sekali pakai karena coba-coba atau karena penghematan, terutama ibu muda. Padahal popok sekali pakai, terutama yang dipakaikan pada bayi saat tidur, memengaruhi kualitas tidurnya yang berdampak pada pertumbuhan bayi," jelas Ivo kepada Kompas Female di sela festival Happynesia memeringati HUT Surabaya ke 719, di Surabaya Plaza, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Mengedukasi kaum ibu muda mengenai popok sekali pakai inilah yang menjadi tugas Ivo dengan peran barunya sebagai Key Opinion Leader dari sebuah merek popok sekali pakai premium. Pemilihan popok sekali pakai yang tepat, dapat mendukung berbagai aktivitas bayi. Saat tidur, bayi yang memakai popok berkualitas dapat tidur lebih nyaman dan nyenyak, sehingga hormon pertumbuhan dapat berproduksi lebih optimal. Sementara saat bermain, popok sekali pakai yang tepat dan berkualitas, tak membuat bayi terbatas dalam bergerak. Alhasil, bayi pun bisa melakukan berbagai aktivitas atau permainan yang menjadi stimulasi bagi pertumbuhannya.

Bagi Ivo, banyak kaum ibu yang membutuhkan pemahaman mengenai pemilihan popok sekali pakai ini."Banyak ibu yang belum memakaikan popok berkualitas baik pada bayinya. Harga mahal juga bukan menjadi jaminan kualitas popok sekali pakai. Sejauhmana daya serap dan fleksibilitas popok bisa mendukung aktivitas bayi, itu yang perlu dipertimbangkan," ungkapnya.

Melalui talkshow di televisi, radio, dan berbagai kegiatan parenting di Surabaya, Ivo berbagi pengalaman mengenai popok sekali pakai. Baginya, orangtua di Surabaya membutuhkan lebih banyak kegiatan parenting yang sifatnya lebih mengedukasi. "Antusiasme-nya tinggi, dan memang orangtua muda di Surabaya membutuhkan lebih banyak kegiatan parenting," jelasnya.

Selain pemilihan popok sekali pakai untuk mendukung tumbuh kembang bayi, informasi lain terkait popok sekali pakai juga dibutuhkan orangtua. Seperti, pembelajaran melepas popok dan mengajarkan batita mengenai toilet training. Meski popok sekali pakai dibutuhkan, bukan berarti orangtua bergantung penuh padanya. Batita juga mulai bisa diajarkan melepas popok secara bertahap.

Mantan Gadis Sampul ini pun berbagi pengalaman pribadinya, "Mulai usia 1,5 sampai dua tahun, anak saya tak lagi pakai popok. Kecuali kalau sedang bepergian. Anak mulai bisa lepas popok dan mandiri di usia empat tahun," tutupnya.

Bagaimana dengan Anda, informasi apa saja mengenai popok sekali pakai yang dibutuhkan dan penting diketahui orangtua sebelum membelinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com