Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Label Halal Bisa Jadi Ancaman?

Kompas.com - 05/06/2012, 14:38 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota LP3E (Lembaga Pengkajian Peneliti dan Pengembangan Ekonomi) Kadin Indonesia, Anas M Fauzi, mengatakan, di satu sisi, label halal bisa menjadi peluang, tapi di sisi lain, label ini bisa menjadi ancaman. "Kalau bagi kita (konsumen) sebagai peluang untuk bisa mendapatkan produk dengan sertifikat halal yang resmi," sebut Anas, dalam diskusi dengan wartawan, di Kantor Kadin Indonesia, Selasa (5/6/2012).

Label halal, kata dia, menjadi salah satu tanda bahwa suatu produk aman dikonsumsi. Dengan adanya sertifikat halal yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) maka konsumen menjadi terlindungi dari produk-produk yang tidak aman. "Karena itu bagi konsumen suatu peluang untuk mendapatkan itu (produk halal)," sambung dia.

Namun, Anas menuturkan, sertifikat ataupun label halal juga bisa menjadi ancaman. Ini bisa terjadi bila label halal digunakan sebagai pembatas bagi produk impor. Artinya, produk impor tidak dizinkan masuk bila tidak berlabel halal. "Sebagai ancaman kalau kita menggunakan label halal jika itu digunakan sebagai pembatas," sebutnya.

Dari sisi produsen, penggunaan label halal sebagai pembatas tidak baik. Anas pun mengatakan, label halal tidak bisa dijadikan satu-satunya instrumen untuk mengurangi impor. Untuk menekan impor, pelaku usaha harus menghadapi ketentuan lainnya, seperti peraturan dari BPOM. "Kalau digunakan sebagai intrumen untuk mengurangi impor produk asing, tidak bisa lagi dipakai," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com