Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarung Tangan Bayi Hambat Stimulasi?

Kompas.com - 06/06/2012, 12:22 WIB

KOMPAS.com - Orangtua perlu memenuhi kebutuhan stimulasi anak sejak usia nol karena pengaruhnya besar terhadap perkembangannya. Baik perkembangan motorik halus, kasar, gerakan seperti duduk, berdiri, berjalan, hingga bahasa.

"Agar anak bisa berkembang optimal, pengasuh dalam hal ini orangtua, maupun pengasuh anak lainnya perlu merangsang memberikan stimulasi. Kalau tidak perkembangannya bisa terhambat," jelas dokter spesialis anak, Dr Soedjatmiko, SpA(K) di sela peluncuran Dancow Parenting Center-Modul "Raising a Life Ready Generation"dan Duta DPC di hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (5/6/2012).

Jika stimulasi yang diberikan tepat, perkembangan anak pun berjalan normal yang kemudian akan berpengaruh jangka panjang seperti kemampuan anak dalam berpikir juga berdampak pada kreativitas anak kelak.

Tugas orangtua adalah memastikan anak sejak bayi tak mengalami hambatan stimulasi. Salah satu kebiasaan sederhana yang kerap dilakukan orangtua terhadap bayi, bisa menghambat stimulasi. Seperti terlalu sering menggunakan sarung tangan bayi, yang membuat si kecil tak bisa menggunakan tangannya untuk meraba, menggenggam, dan berbagai aktivitas lain yang dapat menstimulasinya, dan memengaruhi perkembangannya.

"Bayi jangan pakai sarung tangan agar bisa belajar memegang. Apa alasan pemakaian sarung tangan kembali kepada orangtuanya. Kalau khawatir kulit bayi terkena kukunya, ya sebaiknya gunting kuku lebih tertatur, bukan dengan memakaikannya sarung tangan. Proses pembelajaran meraba, memegang perlu dilakukan bayi sejak usia nol," jelasnya.

Menurut Dr Soedjatmiko, pengasuh anak (ayah, ibu, keluarga, pengasuh bayi) perlu memahami tugasnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan bayi. Ia melanjutkan, kesalahan pengasuh (orangtua) dalam pengasuhan, yang umum terjadi, adalah tidak mengerti cara memenuhi kebutuhan anak baik fisik, stimulasi, dan kasih sayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com