Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Etnik di Pesona Emas Hadiprana

Kompas.com - 08/06/2012, 22:32 WIB

KOMPAS.com - Mulai 2006, galeri seni Hadiprana semakin dekat dengan gaya hidup perempuan urban. Yakni dengan menghadirkan Hadiprana Jewelry yang menambah koleksi produk seni mengangkat budaya lokal. Tak hanya itu, satu persatu desainer lokal pun bergabung utamanya perancang perhiasan dan aksesori.

"Hingga saat ini terdapat sekitar 10 desainer yang bergabung, dan memenuhi kriteria yakni memiliki produk etnik," jelas Puri Hadiprana kepada Kompas Female di sela fashion show bertajuk Pesona Emas memeringati 50 Tahun Galeri Hadiprana di Kemang, Jakarta, Jumat (8/6/2012).

Sebagai rangkaian perayaan hari jadi Galeri Hadiprana ke-50, fashion show mengangkat busana dan aksesori etnik khas nusantara pun digelar.

Bagi Puri, perhiasan juga busana bernuansa etnik khas Indonesia menjadi bagian produk seni. Kegiatan yang mengangkat produk lokal di galeri ini menjadi salah satu cara yang dipilih untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mengapresiasi karya seni dalam negeri.

"Sejak kecil saya sudah diajarkan bapak untuk menggunakan produk dalam negeri. Tak harus mahal atau bermerek, yang penting bisa padu padan menggunakan produk lokal," jelasnya.

Konsep padu padan dan pemilihan produk lokal dalam berbusana dan berpenampilan menggunakan perhiasan atau aksesori inilah yang ditonjolkan Galeri Hadiprana di tahun emasnya.

Desainer anggota APPMI, Ariani Pradjasaputra tampil sebagai pembuka dengan aksesori label AARTI Pieces of Arts. Tampil di Galeri Hadiprana menghadirkan koleksi aksesori berbahan lokal dengan nuansa etnik, bukan yang pertama bagi Ariani. "Galeri ini memberikan dukungan sejak pertama kali saya meluncurkan koleksi aksesori etnik AARTI," tuturnya kepada Kompas Female.

Ia pun menampilkan enam koleksi aksesori bertajuk The Golden Archipelago. Terdiri dari koleksi Putri Tionghoa, berupa kalung dan hairpieces dari bunga-bunga bordir keemasan dengan aksen kristal dan bunga etnik, tampil lengkap dengan clutch anyaman rotan. Koleksi lainnya, Sisingamangaraja IX yang merepresentasikan ketegaran dan keteguhan hati wanita Batak Toba, dituangkan dalam tampilan aksesori tas dari tandok (tempat membawa beras dalam pesta adat batak), topi Androgini yang dapat dipakai berbagai cara,
dan perhiasan-perhiasan etnik.

Lain lagi dengan koleksi Gadis Suku Dani, terinspirasi dari keluguan gadis pedalaman lembah Baliem yang diperoleh dari perjalanan budaya bersama LC Foundation. Hiasan kepala bagaikan tas wanita suku Dani, perhiasan dan ikat pinggang berbentuk rok primitifnya melengkapi koleksi ini. Sementara, koleksi Pengantin Cina Peranakan ditampilkan berikutnya dalam perangkat perhiasan yang membalut tubuh dan hiasan kepala. Berikutnya, koleksi Wanita Karo berupa perhiasan bernuansa etnik yang dikenakan bertumpuk-tumpuk dilengkapi dengan headpiece dan clutch dari tandok. Terakhir, koleksi Kepala Suku Papua, yakni headpiece, kalung kombinasi bulu dan tembaga, dan clutch senada.

"Beberapa merupakan koleksi baru, selebihnya koleksi saat Indonesia Fashion Week 2012," jelas Ariani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com