Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Menikah karena Pasangan Terlilit Utang?

Kompas.com - 12/06/2012, 07:12 WIB

Tanya:
Saya berusia 25 tahun, dan kini menjalin hubungan dengan seorang pria berusia 33 tahun. Kami telah merencanakan untuk menikah akhir tahun ini. Namun setelah kami berdiskusi tentang biaya pesta perkawinan yang akan kami selenggarakan dan menelan biaya cukup besar, kekasih saya menyampaikan bahwa ia tidak bisa membantu banyak. Dia saat ini masih memiliki utang cukup banyak sebesar Rp 150 juta.

Utang tersebut adalah utang beberapa kartu kredit dan dua utang kredit tanpa agunan. Saya sampai shock mengetahui bahwa ia memiliki utang yang cukup banyak dan sudah berselang lama (sekitar empat tahun). Semenjak saya mengetahui dia memiliki utang besar, niat saya jadi mengendur untuk menikah tahun ini. Saya mencintai dia, namun saya juga prihatin dengan keadaan keuangannya dan tidak ingin keluarga yang akan saya bangun mengalami kesulitan.

Apa yang harus saya lakukan saat ini? Apakah saya tetap saja melangsungkan pernikahan dengannya? Atau saya tunda hingga seluruh utangnya terbayar? (Anissa Tiara, Jakarta)

Jawab:

Saya prihatin dengan keadaan hubungan kalian, terkait adanya utang yang besar. Memang sebaiknya memasuki bahtera perkawinan sebuah keluarga tidak terbebani dengan masalah apa pun, termasuk masalah keuangan atau utang besar. Namun perlu dihargai kejujuran yang disampaikan oleh si dia terkait dengan keadaan keuangan yang dihadapinya.

Menurut saya sebaiknya Anda dan dia mencari solusi untuk menyelesaikan kewajiban utang secepat mungkin. Bila dia memiliki investasi atau barang berharga, maka sebaiknya dijual untuk membayar lunas kewajiban utangnya. Namun bila dia tidak memiliki harta apa pun untuk membayar lunas, maka coba hitung sampai berapa lama dia mampu melunasi segala utangnya dengan mengandalkan gaji bulanannya? Bila ternyata kemampuan dia untuk melunasi segala utang dengan gajinya memerlukan waktu lama dan itu pun dengan memanfaatkan bagian terbesar dari gajinya, maka Anda perlu memanfaatkan perencanaan atau konseling keuangan dan perkawinan.

Anda juga bisa mengkomunikasikan hal ini dengan orangtua kekasih atau orangtua Anda. Terima pandangan mereka, namun keputusan tetap berada di tangan Anda. Itulah perlunya komunikasi dan keterbukaan masalah keuangan dilakukan sebelum perkawinan dilaksanakan.

(Majalah Chic/Financial Planner Freddy Pieloor, CFP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com