Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2012, 19:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengungkapkan, akan kembali mengkampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko. Hal itu menurutnya, menjadi salah satu indikator penting untuk menurunkan angka HIV/AIDS di Indonesia yang kasusnya masih sangat tinggi.

"Seluruh jajaran kami siap untuk mengkampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko," ujarnya, saat jumpa pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Kamis, (14/6/2012), di Jakarta.

Nafsiah mengatakan, yang dimaksud dengan seks berisiko adalah setiap hubungan seks yang berisko menularkan penyakit dan atau berisiko memicu kehamilan yang tidak direncanakan. Kampanye ini menjadi penting, mengingat masih banyak kasus kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada anak-anak remaja.

"Oleh karena itu ada kampanye yang menyasar generasi muda 15-24 tahun," ujarnya.

Nafsiah berharap, pendidikan tentang seks dan kesehatan reproduksi bisa kembali ditingkatkan, khususnya yang menyasar anak-anak remaja usia 15-24 tahun.

"Di Undang Undang, mereka yang belum menikah tidak dapat diberikan kontrasepsi. Tapi setelah kami analisa, aturan itu sangat berbahaya kalau tetap dilaksanakan tanpa melihat kenyataan di lapangan," terangnya.

Nafsiah mengungkapkan, berdasarkan data BKKBN, ada sekitar 2,3 juta wanita dewasa muda yang melakukan aborsi karena melakukan hubungan seks di luar nikah. Parahnya lagi, praktik hubungan seks berisiko hampir pasti terjadi di beberapa tempat yang terbilang rawan seperti pelabuhan, terminal, daerah wisata dan pertambangan.

Lebih lanjut, Nafsiah mengatakan, perlu sebuah terobosan baru untuk mengatasi penyebaran HIV/AIDS diantaranya melalui pendekatan komprehensif dan integratif mulai dari tingkat primary care.

"Kita mulai membuat framework mulai dari popromosi kesehatan, pencegahan, dan rehabilitasi. Promosi kesehatan khususnya tertuju pada populasi kunci seperti pekerja seks, gay, waria dan laki-laki seks dengan laki-laki," tutupnya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com