Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2012, 15:08 WIB

KOMPAS.com - Bila dulu gangguan fungsi seksual lebih banyak dialami pria yang mulai memasuki usia senja, kini pria berusia dua puluhan pun tak luput dari persoalan yang membuat banyak pria takut itu. Dan kecemasan akan gangguan seksual litu menyebabkan mereka menjadi tidak stabil secara emosi.

Menurut penelitian yang dilakukan di Swiss, sepertiga laki-laki muda berusia 18-25 tahun menderita setidaknya satu gangguan fungsi seksual.

"Meskipun ringan, disfungsi seksual cukup sering terjadi pada pria muda. Karenanya masalah ini sebaiknya menjadi bagian dari setiap pemeriksaan medis," kata peneliti Dr Joan-Carles Suris, yang mengkhususkan diri dalam kesehatan remaja di Institute of Social and Preventive Medicine di Bern.

Suris mengatakan, penting bagi dokter mencari masalah seperti ini pada pasien mereka. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pesan yang jelas kepada anak muda bahwa gangguan seksual bisa didiskusikan dan bisa diatasi.

Data dari National Institutes of Health menunjukkan, disfungsi ereksi (DE) atau dulu orang menyebutnya impotensi mempengaruhi sebanyak 30 juta pria di Amerika Serikat. Meskipun tidak jelas berapa banyak pria mengalami ejakulasi dini, namun diperkirakan sekitar satu dari lima pria di AS antara usia 18 dan 59 tahun mungkin memiliki masalah tersebut.

Dalam survei terhadap 2.507 orang muda yang aktif secara seksual diketahui 283 laki-laki menderita ejakulasi dini, dan hampir 750 laki-laki memiliki disfungsi ereksi. Ketika dibandingkan dengan mereka yang sehat, para peneliti menemukan bahwa pria dengan ejakulasi dini lebih mungkin untuk mengatakan bahwa mereka terbiasa merokok dan memakai ganja, minum alkohol atau menggunakan narkoba.

Bahkan pria dengan disfungsi ereksi juga lebih mungkin meminum obat tanpa resep, yang menunjukkan bahwa pria muda dengan disfungsi ereksi cenderung mengobati diri sendiri.

Christopher Edwards, seorang psikolog klinis di Duke University School of Medicine yang juga terlibat dalam studi ini mengatakan, kesehatan mental dan pilihan gaya hidup yang terkait dengan masalah seksual sejalan dengan penelitian sebelumnya.

Edwards menjelaskan, kendati dari hasil survei terungkap bahwa penggunaan alkohol dan kebiasaan merokok memengaruhi fungsi seksual orang-orang muda itu, tapi tetap perlu penelitian lanjutan untuk memastikannya. Demikian juga halnya dengan apakah gangguan seksual yang dialami menyebabkan depresi.

"Namun yang terpenting adalah bagaimana dokter bisa menjelaskan masalah ini kepada anak muda bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam membahas seputar masalah seksual," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com