Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2012, 12:02 WIB

KOMPAS.com — Dalam kontes penurunan berat badan, The Biggest Loser, lebih dari 60 persen pemenangnya adalah pria. Dalam dunia nyata pun cukup sering kita dengar keluhan kaum wanita tentang sulitnya menurunkan berat badan. Sebenarnya apa penyebabnya?

Menurut Bob Harper, penyebabnya adalah komposisi tubuh. Meskipun kegemukan, tetap saja seorang pria memiliki lebih banyak otot daripada wanita. Sekitar 10 persen dari berat badan wanita adalah lemak.

Lebih jauh lagi, penelitian telah menunjukkan bahwa metabolisme pria lebih tinggi 3-10 persen dibandingkan dengan wanita yang memiliki usia dan berat badan sama. Dengan kata lain, makin banyak otot, makin tinggi metabolisme Anda sehingga makin banyak pula kalori yang dibakar, bahkan saat sedang beristirahat.

Jenis kegemukan ternyata juga berpengaruh. Pria cenderung memiliki lemak visceral, jenis lemak yang berakumulasi di dalam tubuh terutama di sekitar organ. Karena itu, pria cenderung lebih tambun.

Sebaliknya, wanita lebih banyak menyimpan lemak subkutan yang bersembunyi di bawah lapisan kulit, terutama di bagian pinggul dan paha. Lemak jenis ini lebih mudah diguncang dan juga dipegang.

Meski lemak visceral lebih berbahaya dan memicu banyak penyakit, studi tahun 2009 oleh peneliti dari Universitas Kairo menunjukkan, lemak tersebut lebih mudah dimetabolisme dibandingkan lemak subkutan. Singkatnya, lemak subkutan lebih sulit dihilangkan.

Faktor lain yang pengaruhnya tak bisa dipandang remeh dalam kegemukan adalah pola makan. Para wanita kebanyakan makan karena didorong oleh perasaan emosional. Ketika stres, sedih, atau kelelahan, makan menjadi pelarian mereka. Mungkin itu pula yang menyebabkan mengapa pria lebih pintar dalam mengontrol nafsu makannya dibandingkan dengan wanita.

Dengan semua faktor tersebut, sepertinya upaya kaum wanita dalam menurunkan berat badan dua kali lebih sulit. Tetapi komposisi tubuh bukanlah takdir yang sulit diubah. Yang perlu dilakukan adalah berpikir lebih kreatif, misalnya saja mencari pengalih perhatian ada dorongan impulsif untuk makan.

Pada dasarnya, tidak ada yang instan dalam upaya penurunan berat badan. Supaya berhasil, semua harus dilakukan dalam jangka panjang. Buatlah perencanaan pola makan yang baik sehingga tubuh tetap sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com