Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/08/2012, 15:36 WIB

KOMPAS.com - Tren fashion memaksa label-label busana untuk memproduksi busana hanya yang sesuai tren yang sedang berlaku. Celana jeans, berhubung yang sedang tren adalah model skinny, amat sulit menemukan jeans dengan model bootcuts atau flare. Hal ini tak hanya berlaku pada jeans untuk perempuan, tetapi juga untuk laki-laki. Padahal, jeans ketat sudah lama dikatakan tidak baik untuk kesehatan.

Para pakar kesehatan memeringatkan, skinny jeans seperti yang kerap dipakai Russell Brand, Jude Law, atau Pete Wentz, dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, dan dalam kondisi yang paling parah bisa menyebabkan testis mereka terpelintir. TENA Men, merek pelindung kandung kemih pria, juga mengungkapkan bahwa 10 persen dari 2.000 pria Inggris mengalami efek samping yang tidak menyenangkan ini.

"Pria yang mengenakan celana panjang atau celana dalam yang ketat atau tidak pas, yang ketat di sekitar pangkal paha, bisa membahayakan kesehatan mereka. Memakai pakaian tersebut dalam waktu yang lama bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, yang bisa mengakibatkan kelemahan kandung kemih atau kandung kemih yang terlalu aktif. Selain itu juga menyebabkan rendahnya jumlah sperma dan infeksi jamur," papar Dr Hilary Jones, TENA Brand Ambassador.

Celana jeans yang sangat ketat di sekitar selangkangan bisa memberikan tekanan tambahan pada kandung kemih, dan menimbulkan perkembangbiakan bakteri. Akibatnya, keinginan untuk berkemih menjadi lebih sering, dan menyebabkan rasa nyeri bila tidak segera berkemih.

Separuh dari pria yang gemar memakai skinny jeans juga pernah mengalami rasa tak nyaman di pangkal paha, lebih dari seperempatnya mengalami masalah kandung kemih, sementara satu dari lima pria mengalami testir yang terpelintir. Dr Jones menegaskan, ia sudah pernah menemui beberapa kasus pria yang testisnya terpelintir lantaran mengenakan jeans yang terlalu ketat.

Parahnya, banyak orang yang memaksa memakai skinny jeans karena alasan yang salah. Misalnya, satu dari empat orang rela memakai jeans yang ketat tersebut untuk membuktikan bahwa tubuhnya masih muat memakai jeans tersebut, atau supaya terlihat keren. Padahal, tiga dari 10 pria mengalami rasa tak nyaman akibat jeans ketat, dan 40 persen pria mengaku kadang-kadang mereka mengorbankan kenyamanan demi gaya.

"Saran saya sih, pastikan Anda memakai celana yang cukup longgar di sekitar pangkal paha, dan celana panjang terasa nyaman sehingga gerakan Anda tidak terhambat. Tolong jangan mendahulukan gaya di atas kesehatan Anda," katanya.

Fakta lain yang terungkap dari penelitian ini adalah, satu dari tujuh pria Inggris biaa memakai skinny jeans, namun lebih dari sepertiganya mengaku tidak mengetahui secara pasti ukuran jeans mereka yang benar. Ketika harus memilih jeans, hanya 7 persen yang mementingkan kelembutan bahan dan kenyamanannya saat dipakai, sebagai faktor penting. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com