Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2012, 10:22 WIB

KOMPAS.com — Bertambahnya usia membuat otot-otot kita melemah dan menua. Karena itu, makin bertambah usia, risiko menderita nyeri punggung pun semakin besar. Saat penyakit ini datang, yang ingin Anda lakukan hanyalah berbaring, menempatkan kepala di atas tumpukan batal, dan menonton televisi.

Anda juga tidak akan menolak bila suami atau istri membantu seluruh aktivitas dari yang ringan sampai kegiatan serius. Namun, metode terbaik agar cepat pulih dari nyeri punggung adalah tetap bergerak sendiri. Tetaplah beraktivitas meskipun hanya sedikit-sedikit.

Mehmet C Oz, MD dalam bukunya An Insider's Guide to the Body That Wil Make You Healthier and Younger menyebutkan, berdasarkan statistik, pasangan yang telah menikah membutuhkan waktu dua setengah kali lebih lama untuk pulih ketimbang lajang saat terserang nyeri punggung.

Orang yang perhatian saat pasangannya nyeri punggung melakukan hal baik secara emosional. Tetapi, memanjakan mereka justru salah dari segi fisik. Jika Anda mengalami nyeri punggung lalu memilih tinggal di tempat tidur lebih dari 48 jam maka otot-otot punggung akan melemah. Ini menambah risiko cedera yang lebih parah.

Orang yang berisiko kena nyeri punggung adalah mereka yang sering duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Juga mereka yang kondisi fisiknya lemah, memiliki pekerjaan berat, dan gaya hidup jarang berolahraga. Ketika nyeri punggung menyerang, mereka akan sulit sembuh karena gaya hidup dan keseharian mereka memperparah rasa nyeri dan tubuh tidak dipersiapkan untuk pulih.

Meski menyiksa Anda karena ingin bangun dari kasur atau berjalan ke kursi, untungnya nyeri punggung tidak perlu sampai operasi dan pembedahan. Nyeri punggung dapat dicegah dengan melakukan olahraga terpusat pada pinggul dan perut sejak dini.


Sumber: An Insider's Guide to the Body That Wil Make You Healthier and Younger oleh Mehmet C, Oz, MD dan Michael F Roizen, MD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com