Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2012, 14:42 WIB

KOMPAS.com - Sampai saat ini, para ilmuwan belum menemukan cara paling tepat untuk mencegah autisme pada anak. Perawatan dini dan intensif berdasarkan gejala dan tingkat keparahan anak penyandang autisme merupakan langkah terbaik yang saat ini bisa dilakukan.

Namun, sebuah penelitian dari Islandia memperoleh penemuan terbaru. Anak-anak penyandang autisme diduga mendapatkan mutasi genetik dari usia ayah. Semakin tua seorang ayang, sperma yang dihasilkannya beresiko meningkatkan skizofrenia dan autisme pada anak.

"Semakin tua seseorang menjadi ayah, besar kemungkinannya proses mutasi gen kepada anak. Semakin sering mutasi gen dilakukan, semakin besar kerugiannya" kata Dr. Kari Stefansson, tim penulis yang mempublikasikan riset ini dalam jurnal Nature.

Stefansson mengatakan, hasil temuan penelitian ini menggeser anggapan yang menilai autisme berasal dari gen ibu. Usia ibu yang semakin tua disalahkan atas lahirnya anak penyandang autisme.

Dalam penelitian tersebut, ditemukan mutasi gen dari ayah lebih besar. Tiap tahun, dua gen termutasi. Ketika umur laki-laki mencapai lebih dari 40 tahun, gen yang termutasi berjumlah di atas 65. Sedangkan, mutasi gen pada wanita berlangsung stabil.

Profesor Ravi Savarirayan, Genetika Klinis di Murdoch Children Research Institute mengatakan studi ini menambah penelitian mengenai hubungan antara usia ayah yang semakin tua dengan mutasi genetika.

"Kita tahu usia ayah yang lebih tua berhubungan dengan Skizofrenia dan autisme. Tetapi, kita tidak tahu apakah hubungan itu merupakan sebab akibat. Bisa jadi orangtua yang lebih tua berbeda memperlakukan anak-anaknya," katanya.

"Penemuan ini bukan jawaban tepat untuk semua teka teki skizofrenia dan autisme. Ini hanya satu bagian yang perlu ditelaah kembali," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com