Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2012, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati kemajuan pengobatan HIV secara signifikan telah terbukti mencegah kematian akibat infeksi HIV/AIDS, namun masih banyak orang yang belum mendapatkan akses pengobatan. Untuk itu, cakupan tes HIV perlu diperluas lagi.

Menurut pakar penyakit HIV dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr.Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, banyak manfaat yang bisa dicapai dengan meningkatkan cakupan tes HIV, antara lain menurunnya angka kematian dan penularan secara drastis.

"Tujuan utama dilakukannya tes HIV bukan untuk mengucilkan, tetapi untuk mengobati dan mencegah kematian," kata guru besar dari FKUI itu di Jakarta, Kamis (6/9/12).

Negara Botswana misalnya, yang sejak 8 tahun lalu memberlakukan kebijakan tes HIV rutin pada 1,5 juta penduduknya, telah berhasil menurunkan angka penularan HIV.  Afrika Selatan pada 2011 juga telah melakukan tes HIV pada 15 juta dari 50 juta penduduknya. Sementara China telah melakukan tes HIV pada 80 juta penduduknya.

Pemerintah Amerika Serikat juga telah berkomitmen menyediakan dana untuk melakukan tes HIV minimal satu kali pada setiap penduduk. "Di Amerika, prosedur tes HIV akan seperti tes kolesterol untuk check-up rutin," kata Zubairi.

Ia menjelaskan, berbeda dengan beberapa waktu lalu dimana sebelum tes HIV wajib diberikan konseling, saat ini kondisinya berbeda. Pada prinsipnya tes HIV dianjurkan kepada setiap pasien.

"Kalau dulu memang perlu dilakukan konseling dulu karena terkait dengan stigmasisasi dan ada tidaknya pengobatan ARV. Namun untuk sekarang ini cukup diberikan brief singkat. Dengan teknik komunikasi yang baik biasanya pasien tidak menolak untuk dites," katanya.

Belajar dari keberhasilan negara-negara lain tersebut, Zubairi menyebutkan bahwa sudah saatnya para pembuat kebijakan membuat keputusan politik untuk menyediakan anggaran untuk melakukan tes HIV besar-besaran demi menjaring orang dengan HIV.

"Dengan posisi ekonomi kita sekarang seharusnya kita bisa memperluas cakupan. Lakukan saja tes HIV sebanyak yang kita mampu. Kalau memang baru mampu pada satu juta orang tidak apa-apa karena manfaatnya sangat besar untuk menyelamatkan nyawa," katanya.

Bila seseorang positif terinfeksi HIV, maka pemberian antiretroviral (ARV) lebih dini selama enam bulan telah terbukti dapat membuat virus HIV tidak terdeteksi dan mencegah penularan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com