Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2012, 11:24 WIB

KOMPAS.com - Melibatkan anak dalam kegiatan bela diri punya banyak manfaat. Namun, orangtua juga perlu mendampingi dan mengontrol kemajuannya, termasuk mendukungnya untuk berprestasi. Inilah yang perlu dilakukan orangtua, agar anak yang berlatih bela diri mendapatkan manfaat lebih maksimal dari kegiatannya:

* Ajari anak mengendalikan emosi.
Biasanya, pelatih sudah berungkali mengingatkan anak untuk mampu mengendalikan emosi, menggunakan kemampuannya dengan benar, tidak mudah terprovokasi, dan lainnya. Namun orang tua juga harus memantapkannya di rumah. Ingatkan anak untuk mengikuti apa yang sudah di nasihatkan oleh pelatih.

Kemudian, berikan contoh solusi ketika anak berada pada situasi emosi yang tidak nyaman kala berselisih paham dengan temannya. Misal, tahan emosi sekuat tenaga, ajak ngobrol baik-baik, pecahkan masalah dengan berdiskusi bukan dengan fisik, jika tak mampu menyelesaikan berdua mintalah saran dari orang yang lebih tua seperti guru.

Tetapi jika anak diserang dipukul atau di tendang, ia boleh mempertahankan diri dengan menangkis atau menghindar. Jika kondisi anak terancam, boleh saja membalas pukulan, tetapi ini hal terakhir yang boleh anak lakukan.

* Ikutkan kejuaraan.
Bila anak memilik bakat yang bagus, ia sangat tangkas dan lihai melakukan beladiri, maka kembangkan dan salurkan bakatnya itu dengan mengikutsertakan anak ke pertandingan beladiri.

Berkonsultasilah ke pelatih, kejuaraan apa yang cocok untuk anak. Sebaiknya pilih kejuaraan yang benar-benar memerhatikan sisi keamanannya karena resiko cedera sangat mungkin mengingat ini adalah pertandingan satu lawan satu, anak akan dilengkapi dengan perlengkapan anti cidera, seperti helm karet, sarung, pelindung bagian alat kelamin, dan tameng pelindung dada

* Tanamkan sikap rendah hati.
Meski memiliki kemampuan beladiri, apalagi sudah menjadi juara di beberapa kejuaraan, anak harus terus diingatkan untuk tetap rendah hati. Jangan menggunakan kemampuannya secara negatif, tawuran misalnya. Tanamkan terus kerendahan hati ini di setiap kesempatan.

Tetapi ingat, jangan bersikap menggurui, melainkan ajak anak mengobrol dengan santai, ibarat obrolan teman ke teman. Sikap yang menggurui khawatirkan tak disukai anak dan membuatnya bosan sehingga tak mematuhinya.

Selain itu, motivasi anak untuk berlatih giat supaya manfaatnya yang didapat maksimal. Syukur-syukur kalau ia bisa mengikuti kejuaraan dan menjadi juara.

* Perhatikan asupan gizi seimbang untuk anak.
Jangan hanya meminta anak untuk berlatih sementara asupan gizinya tak seimbang, karena akan membuat hasilnya tidak maksimal. Olahraga beladiri harus didukung dengan asupan gizi yang memadai karena energi yang dikeluarkan cukup banyak.

Aturlah menu pagi, siang, dan malam dengan memerhatikan kecukupan kalori, protein, vitamin, mineral, dan lainnya yang dapat mendukung aktivitas anak berlatih. Semuanya harus dalam porsi seimbang. Sesuai dengan kebutuhan gizi anak seusianya.

(Tabloid Nakita/Irfan Hasuki)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com