Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Pademangan yang Dikunjungi Jokowi Belum Bersih

Kompas.com - 23/10/2012, 12:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi saluran air dan sungai di Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, masih harus dibenahi. Sepekan setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ke kawasan tersebut, masih ada kali yang dipenuhi sampah dan berpotensi menyumbat aliran air.

Dalam kunjungannya ke Pademangan Timur, Selasa (16/10/2012) lalu, Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi meminta agar dalam waktu satu minggu kondisi kali di kawasan tersebut dibenahi. Paling tidak, kali itu bersih dari sampah yang ada. Ia pun berpesan agar pejabat pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menemani kunjungannya itu segera mengambil tindakan membereskan saluran-saluran air yang jorok tersebut.

Bagaimana hasilnya sepekan kemudian? Berdasarkan pantauan Kompas.com saat menelusuri aliran kali di RT 14 hingga RT 16 di RW 01, sejumlah kali di kawasan itu masih tampak seperti sedia kala. Banyak sampah mengapung di atas air hitam yang mengalir di kali-kali tersebut. Sampah-sampah itu umumnya berupa sampah rumah tangga, tersangkut dan mengumpul di titik-titik tertentu. Kondisi air yang cenderung tak bergerak membuat sampah tidak dapat hanyut terbawa air. Belum lagi aroma tidak sedap tercium ketika berada di pinggiran kali.

"Sekarang belum ada tindakan apa-apa (lagi). Kemarin sih memang pas Jokowi datang, besoknya langsung dibersihin. Kemarin kali ini kan sampahnya banyak," kata seorang wanita warga RT 14 yang tak mau namanya disebutkan kepada Kompas.com, Selasa (23/10/2012).

Ia menuturkan, pada kondisi tertentu, aroma tidak sedap kadang tercium, yang berasal dari kali yang tidak terawat. Meski tidak menyebabkan banjir, bau tak sedap itu sangat mengganggu warga sekitar. Sementara itu, Haji Ocim, Bendahara RW 01, mengatakan, upaya pembersihan sudah dilakukan di lingkungan Kali Pademangan seusai dikunjungi Jokowi.

"Kemarin hari (seusai kunjungan Jokowi), itu sudah datang orang yang bersih-bersih sampai seminggu. Kira-kira 10-15 orang yang pakai baju oranye itu ada tulisannya di baju 'Dinas DKI' gitu. Jadi, sampah yang di kali itu diangkat pakai pacul terus dimasukin di karung," ujar Ocim.

Namun, ketika ditanya mengenai kondisi kali yang masih ada sampahnya, Ocim menyampaikan bahwa persoalan sampah yang ada di kali memang tidak mudah untuk langsung menjadi bersih. "Kalau kita mah bilang percuma, seminggu-dua minggu juga jadi lagi (ada lagi sampah). Susah ya. Kalau alirannya sih sebenarnya alirannya bagus, cuma ini lagi pasang saja, makanya enggak mengalir. Biasanya sih sampahnya langsung kebawa kalau sudah mengalir," kata Ocim.

Ocim menuturkan, setiap sebulan sekali, warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan kali. Hasilnya sama saja, sampah dari ujung kali datang lagi dan menumpuk di sejumlah tempat di Pademangan Timur. "Ini sampah dari ujung kali kan ada pasar di sana," ujar Ocim.

Sementara itu, Senin (22/10/2012) kemarin, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo mengatakan, ia langsung menerjunkan petugas untuk membersihkan saluran air dan sungai-sungai di kawasan Pademangan Timur. Sebanyak 25 petugas diperintahkan untuk mengeruk saluran air. Hingga saat ini, pembersihan masih terus dilakukan. "Kami sudah melakukan pembersihan dan pengerukan di kali yang melintas di kawasan kumuh Pademangan Timur, Jakarta Utara," kata Ery.

Jokowi sendiri akan melakukan pengecekan terhadap lokasi-lokasi yang pernah ia kunjungi. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah instruksi yang ia sampaikan telah dijalankan atau tidak. Di Pademangan, ia meminta agar selokan atau sungai yang dipenuhi endapan sampah segera dibersihkan. Pembersihan tidak hanya dilakukan oleh petugas kebersihan, tetapi juga melibatkan warga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com