Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2012, 14:33 WIB

KOMPAS.com - Sebelum memproduksi dan menjual kosmetik ke pasaran, produsen kosmetik biasanya melakukan uji coba. Dan, uji coba kosmetik tersebut biasanya dilakukan terhadap binatang. Untuk menentang aksi percobaan kosmetik dan penyiksaan terhadap hewan ini, The Body Shop melakukan Cruelty Free Campaign.

"Uji coba make-up terhadap binatang adalah sebuah bentuk kekejaman yang seharusnya tidak perlu terjadi. Binatang tidak perlu mengalami penderitaan untuk membuat perempuan jadi cantik dengan make-up," ungkap Rika Anggraini, Corporate Social and Environmental Values Manager The Body Shop Indonesia, saat peluncuran kampanye di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Rabu (24/10/2012) lalu.

Kampanye ini merupakan bentuk dukungan terhadap Cruelty Free International dalam menghentikan uji coba kosmetik terhadap binatang di seluruh dunia. Menurut data yang diperoleh dari Cruelty Free International, sekitar 80 persen perusahaan kosmetik dunia masih melakukan uji coba produknya terhadap binatang. Uji coba dilakukan dua kali, yaitu uji coba terhadap bahan penyusunnya (sebelum diproduksi) dan sebelum dijual (setelah diproduksi).

Hewan yang menjadi bahan uji antara lain tikus putih dan kelinci. Uji coba terhadap binatang ini bertujuan untuk mengetahui efek samping yang mungkin terjadi jika digunakan pada manusia. Penyiksaan ini biasanya akan berlangsung selama 28 hari (tikus) sampai satu tahun (kelinci), dan umumnya berakhir dengan kematian.

"Jika mereka tidak mati, maka akan dibunuh di akhir percobaan," tambahnya. Tak jarang, percobaan ini juga dilakukan pada binatang yang sedang hamil untuk mengetahui pengaruhnya terhadap janin.

Selain menjadi obyek percobaan, beberapa bagian tubuh binatang itu juga digunakan sebagai bahan baku kosmetik. Misal, cangkang kepik merah (lady bug) untuk pewarna lipstik, bulu kuda poni untuk kuas kosmetik, ataupun cangkang kerang untuk shimmer.

Sebagai pengganti uji coba terhadap binatang, The Body Shop yang sudah memulai perlawanan uji coba binatang sejak tahun 1996, menggunakan episkin (kulit sintetis yang dibuat menyerupai kulit manusia). Sedangkan untuk membuat bulu kuas, The Body Shop menggunakan helaian nilon sintetis yang sangat lembut.

Cruelty free make-up series
Sebagai langkah nyata mewujudkan Cruelty Free Campaign, The Body Shop meluncurkan produk terbarunya, Limited Edition Lily Cole Make-Up Series, yang juga termasuk dalam cruelty free make-up. Sesuai namanya, rangkaian make-up terbaru ini didesain khusus oleh model dan aktris Inggris, Lily Luahana Cole (Lily Cole). Aktris yang berperan sebagai Greta dalam film Snow white and The Huntsman ini dikenal sebagai aktivis lingkungan yang banyak memperjuangkan rehabilitasi lingkungan dan hewan.

Make-up edisi terbatas ini dihadirkan dalam dominasi warna pink dan bronze. "Rangkaian make-up ini memang dirancang Lily untuk menampilkan sisi perempuan yang sangat girly dan cantik," jelas Ratna Dewi, Product Category Make-Up Manager The Body Shop Indonesia.

Satu rangkaian make-up ini terdiri atas Shimmer Cube, Liquid Eye Liner, Lip and Cheek Dome, Pearl Radiance Primer, Mini Hi Shine Lip Treatment, dan Puff On Radiance. Rangkaian make-up ini hanya diproduksi dalam jumlah terbatas, dan hanya dijual di store The Body Shop tertentu mulai Kamis (25/10/2012).

  IMG-20121024-02825

 FOTO: KOMPAS.COM/CHRISTINA ANDHIKA SETYANTI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com