Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2013, 13:15 WIB

KOMPAS.com — Tema Hari Kanker Sedunia tahun ini, "Cancer- Did you know?", mengajak semua orang untuk lebih peduli dan meningkatkan pengetahuannya akan penyakit kanker. Jangan salah menyimpulkan kanker pasti berujung kematian atau menganggapnya hanya sebagai masalah kesehatan.

Kalau dulu kanker adalah penyakit yang terasa jauh, kini semakin banyak kenalan, keluarga, atau teman yang terdiagnosis penyakit ini. Kunci utama kemenangan melawan kanker adalah mengenali gejalanya dan melakukan terapi sedini mungkin. WHO menyatakan dengan membekali diri akan informasi yang benar, peluang kesembuhan pun semakin besar.

Berikut adalah empat mitos utama tentang kanker yang perlu diketahui faktanya.

1. Kanker hanya masalah kesehatan. Yang benar adalah kanker bukan hanya masalah kesehatan. Kanker memiliki jangkauan permasalahan yang luas, antara lain masalah sosial, ekonomi, pembangunan, dan hak asasi manusia.

Kanker merupakan tantangan besar bagi pembangunan, merusak kemajuan sosial dan ekonomi di seluruh dunia. Buktinya, sekitar 47 persen dari kasus kanker dan 55 persen dari kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang. Situasi ini diperkirakan bisa lebih buruk. Pada 2030, jika kecenderungan saat ini berlanjut, kasus kanker akan meningkat sebesar 81 persen di negara berkembang.

Suatu pendekatan, termasuk semua bidang pemerintahan (bukan hanya kesehatan kementerian), diperlukan untuk pencegahan serta pengendalian kanker. Sebagian besar kematian prematur akibat kanker dapat dicegah dengan melakukan perubahan kebijakan di sektor-sektor dalam dan di luar kesehatan, seperti pendidikan, keuangan, pembangunan, transportasi, pertanian, dan lain-lain.
Pendekatan pada seluruh elemen masyarakat yang mencakup masyarakat sipil, akademisi, sektor swasta, dan pasien kanker sama pentingnya untuk mendukung pencegahan serta pengendalian.

2. Kanker adalah penyakit dari negara kaya dan maju. Yang benar adalah kanker merupakan epidemi global. Kanker dapat menyerang siapa pun dengan berbagai usia, kelompok sosial-ekonomi, dan membawa beban tidak proposional bagi negara berkembang.
Kanker merupakan isu global dan menjadi masalah kesehatan masyarakat meningkat di negara-negara miskin.

Kanker kini menyebabkan lebih banyak kematian di seluruh dunia dibandingkan gabungan dari HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria. Dari 7,6 juta kematian global akibat kanker pada tahun 2008, lebih dari 55 persen terjadi di daerah yang kurang berkembang di dunia. Pada tahun 2030, 60-70 persen dari 21,4 juta kasus kanker baru per tahun diperkirakan akan terjadi di negara berkembang.

Kanker serviks adalah salah satu contoh dari beban yang tidak proporsional ditanggung di negara berkembang. Lebih dari 85 persen dari 275.000 wanita yang meninggal setiap tahun akibat kanker serviks berasal dari negara-negara berkembang. Jika dibiarkan, pada tahun 2030, kanker serviks akan membunuh sebanyak 430.000 wanita per tahun.

3. Kanker adalah kalimat yang mematikan. Yang benar adalah banyak jenis kanker yang dulu pernah dianggap mematikan sekarang ternyata dapat disembuhkan bagi lebih banyak orang. Kemajuan dalam memahami risiko dan pencegahan, deteksi dini dan pengobatan, telah merevolusi manajemen kanker yang mengarah ke hasil yang lebih baik bagi pasien.

Dengan beberapa pengecualian, kanker dalam tahap awal lebih mungkin diobati daripada kanker stadium akhir. Di Amerika Serikat saja, saat ini ada 12 juta orang Amerika hidup dengan kanker. Di negara-negara yang memiliki program skrining kanker payudara yang terorganisasi dan memiliki pengalaman lebih dari satu dekade, terbukti angka kematian akibat kanker payudara turun signifikan. Misalnya, program skrining mammographic Australia yang didirikan pada tahun 1991 dapat mengurangi kematian sebanyak hampir 30 persen dalam dua dekade terakhir.

Peningkatan kesadaran, baik publik maupun politik, yang berisi solusi, dapat diimplementasikan dan diintegrasikan dalam semua pengaturan sumber daya sangat penting untuk mencapai kesetaraan dalam pencegahan dan perawatan kanker.

4. Kanker adalah takdir. Yang benar adalah dengan strategi yang benar, sepertiga dari total kanker umum dapat dicegah. Pencegahan adalah cara yang paling hemat biaya dan berkelanjutan untuk mengurangi beban kanker global dalam jangka panjang.

Kebijakan global, regional dan nasional, serta program yang mempromosikan gaya hidup sehat secara substansial, dapat mengurangi kanker yang disebabkan oleh faktor risiko, seperti alkohol, diet yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Memperbaiki diet, aktivitas fisik, dan menjaga berat badan yang sehat dapat mencegah sekitar sepertiga dari kanker yang paling umum.

Penggunaan tembakau diperkirakan membunuh satu miliar orang pada abad ke-21. Membatasi penggunaan tembakau sangat penting karena penggunaan tembakau menyumbang 71 persen penyebab dari semua kematian akibat kanker paru-paru dan menyumbang setidaknya 22 persen dari semua kematian akibat kanker. Paparan polusi, radiasi, dan sinar matahari yang berlebihan adalah faktor yang paling dapat dikurangi dalam mencegah kanker.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com