Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2013, 14:58 WIB

KOMPAS.com - Dalam beberapa kondisi seperti bayi lahir prematur, ibu tak bisa langsung menyusui bayinya. Padahal, ASI sangat dibutuhkan si bayi untuk bisa berkembang dan mendapatkan gizi yang cukup. Satu-satunya cara adalah si kecil harus minum ASIP (Air Susu Ibu Perah) yang diberikan melalui sendok.

"Ketika menghadapi kasus bayi prematur, banyak ibu yang pasrah ketika mereka tidak bisa menyusui bayinya secara langsung dan memilih untuk memberikan susu formula. Padahal Anda masih bisa memberikan ASI pada si kecil dengan cara memerahnya," ungkap Inna Banani, dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia saat kelas New Parent Academy di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain bisa tetap memberi ASI pada si kecil dalam keterbatasan kondisi, memerah ASI ternyata juga banyak manfaat, antara lain:

1. Mengurangi bengkak pada payudara, sumbatan, atau stasis (penyumbatan atau perlambatan dalam aliran darah) ASI.
2. Memberi makan bayi yang mengalami kesulitan dalam mengisap payudara.

3. Memberi makan bayi yang menolak menyusu.
4. Memberi makan bayi sakit yang tidak dapat mengisap ASI dengan cukup.
5. Mempertahankan suplai ASI ketika bayi atau ibunya sakit, sehingga si bayi masih bisa minum ASIP yang berkualitas.
6. Menyediakan stok ASI untuk bayi ketika ibu bekerja.
7. Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh atau bengkak.
8. Membantu meningkatkan produksi ASI untuk relaktasi ( proses menyusui kembali yang dilakukan setelah beberapa hari, beberapa minggu, bahkan beberapa tahun setelah berhenti) atau induced lactation (menyusui tanpa melahirkan).
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com