Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2013, 15:32 WIB

Kompas.com - Sering mengalami nyeri punggung? Bukan berarti kita harus mengurangi aktivitas dan lebih memilih duduk bermalasan. Penelitian yang dilakukan tim dari Israel justru menganjurkan kita untuk lebih aktif bergerak, antara lain dengan berjalan kaki.

Peneliti dari Tel Aviv University di Israel menyebutkan, berjalan kaki sama efektifnya dalam mengatasi nyeri punggung seperti halnya olahraga peregangan otot.

Untuk penelitian tersebut para peneliti melibatkan 52 pasien yang menderita nyeri punggung bawah kronik. Para peserta dibagi dalam dua kelompok dan diminta melakukan dua jenis regime latihan olahraga.

Kelompok pertama melakukan program latihan kekuatan atau beban, dan sisanya melakukan program berjalan kaki. Sebelum penelitian ini seluruh partisipan belum aktif berolahraga secara rutin.

Peserta dari kedua kelompok berlatih dua sampai tiga kali perminggu. Kelompok pejalan kaki awalnya berlatih 20 menit di treadmill kemudian ditambah menjadi 40 menit. Di akhir penelitian, yakni pada minggu keenam, seluruh peserta menunjukkan pengurangan nyeri punggung secara signifikan.

Latihan rutin yang mereka lakukan juga meningkatkan kecepatan berjalan dan ketahanan otot-otot bagian perut.

Menurut Nick Shamie, ahli bedah ortopedi dan jurubicara American Academy of Orthopaedic Surgeon, meski berjalan kaki tidak menargetkan otot yang spesifik seperti halnya latihan beban, tetapi otot-otot tetap terbentuk. Itu sebabnya mengapa seluruh peserta mendapatkan hasil yang hampir sama.

Menurut Shamie, berjalan kaki adalah contoh dari olahraga aerobik yang aman namun tetap bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah serta meningkatkan endorfin. "Berjalan kaki adalah olahraga yang baik tetapi sering diremehkan," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com