KOMPAS.com - Citarasa masakan pedas selalu bisa meningkatkan nafsu makan. Tak heran tradisi makan banyak daerah di Indonesia mengharuskan sambal di atas meja makan.
"Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki citarasa sambal yang berbeda-beda. Kecuali wilayah Indonesia Timur, karena mereka punya rempah sendiri."
Demikian dikatakan Chef Ragil dalam sebuah acara di Jakarta beberapa waktu silam.
Namun, kata Ragil, makanan pedas bisa membuat perut terasa panas jika menyantapnya terlalu banyak.
Baca juga: Apakah Makanan Pedas bisa Merusak Gusi?
Nah, untuk mengatasi rasa panas di perut, Chef Ragil memberikan beberapa trik:
Coba perhatikan, masakan bersambal biasanya disajikan dengan lalapan dan irisan mentimun.
Kamu mungkin tidak tahu bahwa mentimun ini fungsinya membantu menghilangkan rasa pedas dan panas di mulut.
"Mentimun mengandung banyak air dan kandungan lain yang bisa membantu menetralisir rasa panas dari cabai," ungkap Ragil.
Ketika mulut terasa pedas dan perut sudah mulai panas, secara otomatis kamu pasti mencari air minum.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Tubuh Setelah Mengonsumsi Makanan Pedas?
Mungkin kamu beranggapan bahwa air es bisa dengan cepat menetralisir rasa pedas dan panas. Namun anggapan ini ternyata salah.
"Jika kepedasan, sebaiknya buru-buru minum minuman yang hangat. Mungkin awalnya akan terasa kurang nyaman di mulut. Akan tetapi air hangat ini bisa lebih cepat mengurangi rasa pedas," kata dia.
Selain minuman hangat, minuman yang mengandung lemak seperti susu hangat juga bisa mengurangi rasa panas di perut.
Baca juga: Cara Mudah Mengubah Makanan Pedas Jadi Menu yang Sehat
Hal ini disebabkan minuman berlemak mengandung kasein yang memiliki kemampuan menyerap dan menggumpalkan kapsaisin (zat yang menyebabkan rasa pedas dalam cabai).