Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2013, 07:03 WIB

KOMPAS.com - Bayi prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan sebagai salah satu faktor risiko gangguan fungsi motorik dan postur akibat gangguan perkembangan otak atau palsi serebral (PS). Namun risiko ini dapat ditekan dengan mencegah terjadinya kekurangan oksigen pada otak ketika bayi baru dilahirkan.

Menurut dokter spesialis anak FKUI/RSCM dr. R.A Setyo Handryastuti, kunci pencegahan bayi mengalami PS adalah ketika proses persalinan terjadi. Khususnya pada bayi prematur dan BBLR, saat tersebut merupakan masa yang rentan dan menentukan bayi untuk mengalami PS.

"Jika proses tersebut terlewati dengan baik, maka risiko bayi mengalami palsi serebral akan kecil," ujar Setyo yang baru memperoleh gelar doktor dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan disertasinya yang berjudul Deteksi Dini Palsi Serebral pada Bayi Risiko Tinggi" di Jakarta, Rabu (24/4/2013).

Setyo memaparkan, oksigen sangat penting untuk mencegah PS pada bayi. Untuk itu perlu adanya penanganan khusus selama proses persalinan bayi prematur maupun BBLR. Salah satu penanganan agar bayi tidak kekurangan oksigen adalah dengan mengaplikasikan alat continuous postive airway pressure (CPAP) pada bayi.

Di Indonesia, prevalensi PS masih belum dapat dipastikan. Namun Setyo memperkirakan angka kejadian PS meningkat seiring peningkatan pelayanan perinatal di Indonesia yang semakin baik. Di RSCM, angka kejadian PS pada bayi risiko tinggi mencapai 24 hingga 26 persen.

PS merupakan problem fungsi motorik, postur, dan gerak akibat perkembangan otak yang bersifat non-progresif. Meskipun PS merupakan problem motorik yang bersifat statis, sebagian anak dengan PS dapat mengalami masalah lain seperti keterbelakangan mental, epilepsi, gangguan penglihatan maupun pendengaran.

Selain itu, PS juga dapat menimbulkan komplikasi karena masalah motorik seperti infeksi kronik, malnutrisi, gangguan pertumbuhan, gangguan berkemih, dan gangguan-gangguan fungsi vital lainnya. Hal-hal tersebut mengakibatkan anak dengan PS akan mengalami dampak cukup besar dari segi pembiayaan pengobatan, perawatan, rehabilitasi, maupun ketergantungan seorang anak PS pada keluarga dan lingkungannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com