Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2013, 10:07 WIB

TANYA :

Saya sudah hampir 9 bulan tidak bercinta dengan istri, sejak sebulan sebelum kelahiran anak pertama kami. Setiap kali saya ajak, selalu saja ada alasan atau syarat. Misalnya, malu karena tidak merawat diri dan miss v, tidak ada waktu luang atau capek setelah beraktivitas, dan sebagainya.  Yang saya tahu, istri saya sebenarnya juga menikmati saat bercinta dulu. Buktinya, dulu pernah dia yang minta duluan dan dia tidak memakai kontrasepsi, kami sudah berdiskusi akan menggunakan kondom saja terlebih dahulu. Saya bingung bagaimana lagi cara mengajaknya. Rasa kecewa dan marah tiap kali ditolak, semua saya pendam. Dia selalu tanya, enggak apa-apa kan? Jangan marah ya, jangan kecewa ya. Saya hanya bisa senyum terpaksa saja dan saya bilang, ya sudah mau gimana lagi. Sejak beberapa bulan lalu kami tinggal berjauhan. Jika dulu saat serumah saya masih bisa bertahan dengan onani saja, maka karena berjauhan saya mulai berpikiran untuk bagaimana caranya supaya bisa bercinta dengan rekan kerja/teman/tetangga wanita yang sering saya temui. Saya pikir, sebenarnya perlu 1 kali bercinta saja dengan istri untuk membuka kembali gairahnya. Tapi sungguh sulit mengajaknya. Padahal saya mengajaknya saat dia senggang atau ada waktu 15 menit saja yang saya pikir sudah cukup.

(Andy, 29, Jakarta)

JAWAB :

Penolakan atau keengganan istri untuk melakukan hubungan seksual tentu ada penyebabnya. Tetapi memang tidak selalu mudah mencari penyebabnya. Seperti yang Anda alami dengan istri sekarang. Mungkin benar istri merasa capek karena mengurus anak pertama. Tetapi kalau selalu capek, seharusnya dketahui mengapa selalu capek.

Penyebab lain yang cukup sering ialah hubungan seksual sebelumnya yang tidak menyenangkan. Maka kesibukan mengurus anak kerap dijadikan alasan menolak hubungan seksual. Tetapi gangguan ini tampaknya tidak terjadi pada istri Anda, sesuai dengan laporan Anda. Jangan lupakan juga akibat trauma melahirkan, yang menyebabkan perempuan kehilangan gairah seksualnya.

Saya sarankan Anda dan istri berkomunikasi lebih baik untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada istri Anda. Dengan mengetahui secara pasti, maka masalah ini dapat segera diatasi. Yang pasti, kalau istri sehat dan normal, pasti dia juga ingin melakukan hubungan seksual. Kalau Ada tidak dapat menyelesaikan masalah ini setelah berkomunikasi, seharusnya Anda dan istri berkonsultasi lebih jauh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com