Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2013, 15:00 WIB

KOMPAS.com - Peluang untuk terjun ke bisnis pakaian siap pakai sepertinya masih terbuka lebar dan menjanjikan. Salah satu yang melihat peluang itu adalah Anindita Sosrodimulyo. Bersama dua rekannya, Patricia Gunawan dan Selfiana, dia memulai clothing line, khusus untuk baju pantai (beachwear).

“Awalnya untuk tugas akhir, lalu kita seriusi karena sepertinya menguntungkan,” ujar Anin, saat ditemui di pameran "256" yang digelar oleh LaSalle College International Jakarta di The Hall, Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam pameran itu, clothing line yang ia beri label I.By.D.O atau "Inspired by D Ocean" itu mengambil tempat di dua booth. Satu untuk memajang koleksi baju pantai, dan satu pajangan lain yang diberi nuansa tribal sesuai tema bajunya, "Lost in Tribal".

"Motifnya memang tribal yang menjadi ciri khas, dengan padu padan warna polos, putih, atau biru,” ujar Anin menjelaskan.

Lini busana pantai tersebut dipilih karena melihat pangsa pasar yang masih terbuka, berbeda dengan jenis pakaian lain yang sudah terlalu banyak yang menjalankannya. Pilihan Anin terbukti berhasil. Setidaknya sejak dirintis Desember tahun lalu, sudah dua kali stok produksinya habis.

“Tantangannya kadang justru pada produksinya yang kadang kita keteteran dan telat, dan itu kita coba upayakan terus,” kata lulusan program studi Fashion Business dari LaSalle College ini.

Ketika mengawali bisnis, Anin menggawanginya bersama dua teman yang masing-masing punya pembagian kerja yang jelas. Ada yang mengurusi produksi dan desain, membawahi bagian keuangan dan harga, serta ia sendiri menangani pemasaran dan konsepnya.

“Bisnis ini cukup menjanjikan, padahal kita tidak memasok ke toko atau tempat khusus, tapi efektif dari mulut ke mulut,” ungkapnya.

Baju pantai yang dijual Anin ditawarkan dengan kisaran harga antara Rp 190.000 sampai Rp 450.000. Sekali produksi ada 20 desain dengan masing-masing 10-15 baju. Karena masih baru, Anin mengakui dirinya masih berproses dan menuntut keseriusan yang lebih besar. Meski begitu, Anin berharap ide awal dan gagasannya bisa diterima.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com