Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Sungkem Tlompak, di Lereng Gunung Merbabu

Kompas.com - 12/08/2013, 19:47 WIB
P. Raditya Mahendra Yasa

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Suara tabuhan gamelan riuh terdengar di sebuah dusun yang terletak di lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai penanda hajatan besar sedang digelar, Senin (12/8/2013).

Ratusan warga termasuk anak-anak sibuk merias wajah mereka sebelum menjalani sebuah prosesi kirab.

Pada hari yang istimewa itu mereka tengah mempersiapkan sebuah tradisi yang telah dilakukan turun-temurun yaitu Sungkem Tlompak. Hajatan di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis tersebut selalu dilaksanakan lima hari setelah Lebaran.

Diadakannya Sungkem Tlompak zaman dulu berawal saat desa mengalami musim paceklik dengan ditandai gagal panen serta sulit mencari makan. Dari sebuah peristiwa itu, mereka lalu menggelar syukuran memohon kepada Tuhan agar terhindar dari bencana. Mereka berdoa di sekitar mata air Tlompak dan menggelar berbagai macam kesenian untuk menolak bala.

Hingga saat ini, mereka masih terus mempertahankan prosesi ini sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur dengan kirab dari ujung desa hingga menuju sumber air yang berjarak sekitar dua kilometer.

Riyadi sebagai tokoh desa setempat mengungkapkan bahwa tradisi ini berkembang untuk menjaga kelestarian alam seperti menjaga mata air.

"Adanya tradisi yang sakral diadakan setiap tahunnya memberikan nilai positif bagi warga untuk tidak merusak alamnya," ungkap Riyadi.

Selain itu, tradisi Sungkem Tlompak juga dimaknai sebagai wujud silaturahim antarwarga. Mereka bertemu bertegur sapa dan menjalin relasi yang lebih baik.

Sementara itu, alunan gamelan yang mulai ditabuh kembali mengiringi warga yang memakai beragam kostum dan riasan. Darah seni yang mengalir di setiap warganya ditunjukkan dengan tumbuhnya banyak kelompok tari di Dusun Gejayan. Kesenian seperti jatilan, topeng ireng, dan soreng menjadi hiburan mereka saat lelah bekerja di sawah atau kebun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com