Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2014, 14:43 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


KOMPAS.com — Alam telah menyediakan bagi kita sumber protein yang murah dan bergizi tinggi, yakni telur. Sayangnya telur telanjur memiliki reputasi buruk karena ketakutan banyak orang akan kolesterol.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam British Medical Journal menyebutkan, mengonsumsi telur dalam jumlah sedang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan jantung. Untuk lebih meyakinkan Anda, berikut adalah lima alasan mengapa kita seharusnya tidak memusuhi telur.

1. Diperlukan otak bayi
Telur seharusnya rutin dikonsumsi ibu hamil. Mengapa? Telur kaya akan kolin, vitamin B yang diperlukan untuk perkembangan otak bayi. Suplementasi kolin juga menurunkan risiko gangguan mental pada bayi, menurunkan risiko penyakit down syndrome dan demensia.

2. Mengurangi keinginan "ngemil"
Mengonsumsi sarapan tinggi protein bisa menurunkan keinginan ngemil kemudian. Telur sebagai sumber makanan berprotein tinggi bisa meninggalkan rasa kenyang dan puas. Karenanya, tak ada salahnya jika Anda sering mengalami rasa lapar pada malam hari untuk mengonsumsi telur.

3. Meningkatkan refleks
Studi tahun 2014 menemukan bahwa tirosin, asam amino dalam telur, membantu meningkatkan respons. Para peneliti menyebutkan, tirosin sangat membantu dalam situasi tertentu, misalnya mengemudi, di mana keputusan perlu dibuat dalam kondisi cepat.

4. Menurunkan risiko kanker
Antioksidan dalam telur bisa menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Meski proses memasak akan mengurangi kadar antioksidan dalam telur hingga setengahnya, jumlahnya tetap setara dengan antioksidan dalam apel.

5. Menurunkan tekanan darah
Protein dalam telur diketahui bermanfaat menurunkan tekanan darah. Protein ini bekerja dalam tubuh sama seperti inhibitor ACE yang terdapat dalam obat-obatan antihipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com