Sebuah studi terbaru menemukan bahwa hampir sepertiga anak-anak merasa tidak dibutuhkan dan tidak penting ketika orangtua mereka sibuk dengan gadget selama waktu makan, mengobrol, menonton televisi, dan main di luar ruangan. Studi yang dilakukan bulan Juni lalu digelar oleh AVG Technologies.
Lebih dari 6.000 anak-anak berusia 8 hingga 13 tahun dari Brazil, Australia, Kanada, Perancis, Inggris, Jerman, Republik Ceko dan Amerika Serikat diminta pendapatnya melalui metode survei. Hasilnya, 32 persen anak merasa tidak penting ketika ayah dan ibu mereka terdistraksi oleh gadget.
Selain itu, anak pun merasa harus bertarung dengan teknologi untuk memperoleh perhatian orangtua. Sebanyak 28 persen orangtua pun setuju dengan observasi ini. "Saya senang akan adanya keseimbangan antara kapan saya harus menggunakan gadget untuk tetap terhubung dengan pekerjaan dan kehadiran saya untuk keluarga. Namun, tidak bisa selalu seimbang," ujar salah satu orangtua dalam studi tersebut.
Sebanyak 54 persen anak pun memandang orangtua mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk gadget. Kemudian sebanyak 52 persen ayah dan ibu pun setuju dengan pandangan ini. Mereka merasa khawatir akan memberikan contoh yang tidak baik bagi buah hati mereka.
"Dengan meningkatnya jumlah anak kita yang berinteraksi dengan gadget sejak usia yang masih sangat muda, sangat penting untuk memberikan contoh yang baik di rumah. Orangtua harus memberikan contoh dan mempertimbangkan bahwa perilaku mereka dapat berpengaruh terhadap perasaan anak," jelas Tony Anschombe, pengawas senior keamanan AVG Technologies.
Perlu disadari bahwa orangtua sebaiknya tetap mencurahkan waktu dan perhatian kepada anak-anaknya. Apabila sedang bersama anak, lupakan sejenak gadget Anda dan cobalah fokus pada waktu untuk menikmati saat berkualitas bersama anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.