Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2015, 18:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Untuk menyukseskan ASI eksklusif selama 6 bulan, ibu pekerja harus rajin memerah ASI. ASI perah nantinya untuk diberikan kepada bayi ketika ibu bekerja. Memerah ASI pun tidak asal dilakukan. Ada beberapa cara yang harus diperhatikan.

"Posisi tangan harus benar. Letakkan jari tangan di luar areola," ujar Konselor Laktasi dari Rumah Sakit Bunda Jakarta Muji Hananik beberapa waktu lalu.

Areola adalah area gelap di sekitar puting dan merupakan gudang ASI. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan payudara. Kemudian, jangan memerah hanya satu arah. Putar jari tangan dan perah mengikuti arah jarum jam 06.00, 12.00, 03.00, dan 09.00.

"Kalau enggak begitu nanti enggak akan dapat banyak ASI," terang Nanik.

Sama halnya ketika menggunakan alat pompa ASI, pastikan areola masuk ke dalam corong pompa ASI dan puting berada di tengah. Saat memompa, sebaiknya juga digerakkan ke segala arah. Untuk pompa ASI, Muji menyarankan agar memilih yang terbuat dari bahan silikon karena dinilai lebih steril dibanding bahan karet.

Perahlah ASI dua jam sekali. Menurut Muji, memerah ASI sesering mungkin dapat memperlancar produksi ASI dan mencegah payudara bengkak. Posisi ibu saat memerah juga harus nyaman. Pastikan tangan dan juga wadah untuk menyimpan ASI higienis sebelum memerah.

"Kalau malam hari terbangun, luangkan waktu sebentar untuk memerah ASI," imbuh Muji.

Simpanlah ASI perah di dalam lemari pendingin maupun freezer agar lebih tahan lama. Pada lemari pendingin dengan suhu sekitar 4 derajat, ASI perah dapat bertahan 3-5 hari. Jika disimpan dalam freezer lemari es satu pintu, mampu bertahan sekitar dua minggu dan pada kulkas dua pintu, daya tahan ASI mencapai 3 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com