Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2016, 16:05 WIB
Ayunda Pininta,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Yahoo News

KOMPAS.com - Tak masalah apakah jenis diet yang Anda lakukan adalah diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat atau diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kedua cara tersebut dinilai efektif untuk mengurangi berat badan.
 
Namun, bila ada memiliki misi kesehatan lain, yaitu memperbaiki kadar kolesterol, sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari University of California menemukan, diet yang diimbangi dengan mengonsumsi walnut adalah yang paling efektif untuk mengatur kadar kolesterol.

Untuk melihat lebih jauh bagaimana diet dapat memengaruhi kadar lipid, atau kadar lemak dalam darah yang bersama-sama dengan protein dalam membentuk lipoprotein yang dikenal juga sebagai kolesterol, tim peneliti merekrut 245 wanita dengan berat badan berlebih hingga obesitas dalam program penurunan berat badan selama 1 tahun.

Para peserta secara acak dibagi menjadi tiga kelompok diet yang berbeda; satu kelompok menjalani diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat; kelompok kedua menjalani diet tinggi lemak dan rendah kerbohidrat; dan kelompok ketiga mengikuti diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang kaya akan walnut sebagai salah satu sumber asam lemak tak jenuh ganda.

Kemudian, sampel darah diambil dari para peserta untuk mengukur kadar kolesterol mereka pada awal studi dan enam bulan kemudian.

Ketika melihat hasil selama menjalani diet enam bulan, temuan menunjukkan bahwa ketiga kelompok kehilangan jumlah berat badan yang relatif sama, rata-rata penurunan berat badan berada di angka 8%.

Namun ketika melihat kadar kolesterol peserta, ditemukan bahwa diet kelompok ketiga, yaitu diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang kaya walnut, memiliki efek paling menguntungkan pada kadar lipid tubuh, menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) yang lebih dikenal sebagai kolesterol jahat, dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL).

"Apa yang kami temukan adalah bahwa diet tinggi minyak sehat bisa memperbaiki kadar lipid dan kolesterol. Namun, peserta yang mengonsumsi lemak tak jenuh selain dari kenari, tidak mendapatkan keuntungan yang sama,” papar penulis studi Cheryl Rock.

Tim peneliti juga mengukur sensitivitas peserta terhadap insulin. Sebagai individu yang kelebihan berat badan sering memiliki resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon insulin, terkait dengan peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Temuan ini menunjukkan, bahwa wanita yang sensitif terhadap insulin kehilangan berat badan terbanyak ketika mengikuti diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat.

Namun seperti diet kelompok ketiga, diet ini pun tidak memiliki efek yang menguntungkan pada kadar kolesterol bila tak diimbangi dengan konsumsi walnut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Yahoo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com