Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2016, 18:08 WIB
Kompasianer Dokter Andri Psikiater,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Peredaran obat ilegal yang pabriknya ada di daerah Tangerang berhasil diungkap polisi. Berita yang saya baca di kanal Kompas Health ini membuat saya berpikir kembali mengapa banyak orang yang ingin menggunakan obat untuk hal yang fungsinya lain dari indikasi obat tersebut.

Berita tersebut menjelaskan bahwa obat yang diproduksi secara ilegal tersebut sebenarnya obat-obat dokter yang dulu atau sampai sekarang masih dipakai dalam pengobatan sehari-hari. Beberapa di antaranya, seperti Dextrometropan dan Somadril (isi bahan aktifnya carisoprodol) memang sudah jarang kita temukan di pasaran obat resep.

Obat Trihexypenidil (nama generik) juga sebenarnya sempat masuk berita karena disalahgunakan dan diberitakan beberapa waktu lalu di media. Ketika itu akhirnya obat ini pun susah ditemukan di berbagai apotek dan rumah sakit, padahal kami para dokter jiwa mempunyai kepentingan dengan obat ini sebagai antiparkinson pada pasien psikotik yang menggunakan obat antipsikotik baik golongan atipikal atau topikal.

Obat Trihexypenidil ini murah dan sangat membantu pasien-pasien yang sensitif terhadap efek samping obat antipsikotik. Kami para dokter jiwa biasanya menggunakan obat ini untuk pasien psikotik agar terhindar dari efek samping gejala seperti parkinson yang bisa membuat pasien psikotik menjadi tidak patuh berobat karena takut dengan efek samping obat.

Trihexypenidil ini pun sudah digunakan bertahun-tahun dan mempunyai efek terapi yang baik untuk pasien psikotik.

Penggunaan untuk tujuan di luar pengobatan (recreational use) pada penggunanya bertujuan untuk mendapatkan kondisi relaks dan menenangkan.

Penyalahgunaan Somadril

Somadril sendiri yang isinya adalah carisoprodol adalah obat yang termasuk anti nyeri. Dalam situs WebMD dikatakan bahwa obat ini digunakan untuk terapi singkat kondisi nyeri dan kaku otot.

Obat ini tidak digunakan tunggal tetapi harus dibarengi juga dengan terapi fisik di unit rehabilitasi medis. Obat ini digunakan dengan dosis terbagi dan biasanya tidak diberikan dalam waktu lama (rekomendasi hanya kurang dari tiga minggu).

Efek samping yang didapat dari pemakaian obat ini mungkin adalah sakit kepala, perasaan limbung, pusing atau seperti orang mabuk. Alergi akibat penggunaan obat ini bisa ditemukan walaupun jarang. Reaksi alergi biasanya adalah reaksi kulit yang bisa juga meluas jika pemakaian diteruskan.

Salah satu efek penggunaan dalam dosis besar adalah bisa menimbulkan perubahan mood dan halusinasi. Selain itu juga bisa menimbulkan kejang, perlambatan nafas dan pandangan kabur.

Penggunaan somadril untuk rekreasi sebenarnya bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat terutama terkait dengan penggunaan bersama obat anti nyeri lain golongan opiat atau narkotik golongan opiat sendiri.

Penggunaan rekreasinya bertujuan untuk mencapai efek menenangkan yang sangat, menjadi relaks dan mendapat efek anticemasnya. Di Amerika Serikat sendiri sejak 26 Maret 2010 DEA menempatkannya dalam "schedule IV of the Controlled Substances Act".

Pengawasan yang ketat

Sebagai praktisi di bidang kesehatan jiwa, kedua obat di atas sebenarnya dibutuhkan dalam keseharian. Walaupun saya dalam praktek hampir tidak pernah meresepkan Somadril, tapi untuk Trihexypenidil saya masih sering meresepkan kepada pasien.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com