Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam Benang Diprediksi Tak Lagi Tren pada 2017

Kompas.com - 15/12/2016, 11:36 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

KOMPAS.com – Melawan gravitasi dan usia telah menjadi misi utama bagi wanita yang peduli dengan kecantikan. Begitu tanda-tanda penuaan muncul, berbagai produk dan perawatan pun dicoba untuk mengembalikannya seperti semula.

Salah satu perawatan wajah yang menjadi pilihan populer pada tahun 2016 adalah tanam benang.

Namun, Aesthetic Physician, Dr Kevin A Maharis, BMedSc, DipDerm (UK), berkata bahwa pada tahun 2017 nanti, tanam benang ini akan mulai ditinggalkan.

“Karena treatment itu (tanam benang) kurang efektif,” ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di Maharis Clinic Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Dia menjelaskan, semakin sering tanam benang ini dilakukan, maka dampak negatifnya, seperti mengakibatkan kulit menjadi lebih keras, akan semakin terasa.

"Jika tanam benang hanya satu atau dua buah mungkin tidak akan ada efek samping yang signifikan, tetapi jika pemasangan sudah puluhan bahkan hingga ratusan, ini akan membuat kulit terasa keras saat dipegang," ucapnya.

Oleh karena itu, Dr Kevin pun memprediksi bahwa wanita akan kembali lagi ke produk-produk yang dapat disuntikkan atau alat yang memancarkan kulit pada tahun 2017.

"Jadi benar-benar aman dan terlihat hasilnya,” imbuhnya.

Dr. Kevin juga menyarankan agar para wanita teliti sebelum melakukan treatment.

Jangan karena lagi tren atau digunakan selebriti, (Anda) beranggapan bahwa semuanya baik. Jadi, harus benar-benar dipelajari dulu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com