Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2017, 11:43 WIB
Dian Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mendapatkan pengobatan terbaik, banyak pasien kanker yang datang ke rumah sakit rujukan pusat di Jakarta. Berasal dari daerah dan menjalani pengobatan kanker yang memakan waktu lama tentu persoalan tempat tinggal menjadi masalah tersendiri.

Keberadaan rumah singgah yang lokasinya tak jauh dari rumah sakit sangat berarti bagi pasien kanker. Dokter bedah onkologi dari Rumah Sakit Dharmais Jakarta, Walta Gautama menceritakan, pengobatan kanker tidak bisa sekaligus sehingga pasien harus bolak-balik ke rumah sakit mulai dari tahap pemeriksaan.

Sebagai rumah sakit rujukan nasional, pasien kanker di RS Dharmais kebanyakan berasal dari luar kota.

"Pernah saya tanya pasien yang datang ke RS ditemani anak dan cucunya. Satu kali datang habis berapa? Bisa Rp 700.00-1.000.000 juta karena bertiga. Itu untuk transportasi, makan. Jadi ada yang terpaksa tidur di emperan RS," tutur Walta saat peresmian Rumah Singgah YKPI di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2017).

Walta mengatakan, betapa pentingnya rumah singgah untuk meringankan biaya transportasi bagi pasien kanker yang tinggal jauh dari rumah sakit. Rumah singgah yang umumnya dibangun oleh komunitas peduli kanker itu juga meringankan biaya tinggal. Bahkan bisa gratis bagi pasien kanker yang kurang mampu.

Manfaat tinggal di rumah singgah pun ternyata lebih dari itu. Rumah singgah juga sangat membantu pasien secara psikologis. Walta mengungkapkan, banyak pasien kanker yang lebih ceria ketika tinggal di rumah singgah.

Tinggal bersama sesama pasien kanker membuat mereka bisa saling berbagi dan menguatkan.

"Stres akan berkurang. Ini juga pengaruhi pengobatan. Orang yang senang, hasil pengobatannya akan lebih baik dibanding yang terus stres," kata Walta.

Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Gumlar mengatakan, rumah singgah nantinya tak hanya sekedar tempat tinggal.

Di sana, pasien kanker akan diberi kegiatan mengembangkan keterampilan. Dengan adanya kegiatan positif, pasien bisa mengisi waktu luang di sela-sela pengobatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com